Atraksi Danau Toba Sambut Direct Flight Perdana Malindo
Beragam destinasi terbaik disiapkan Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Kolaborasi nature dan culturenya menjadi sajian terbaik menyambut direct flight internasional perdana Malindo Air. Membuktikan eksotisnya, sebanyak 9 media Malaysia diajak menikmati farmtrip sejak Jumat, 17 Agustus 2018 lalu.
“Kawasan Danau Toba banyak memiliki destinasi tebaik. Nature dan culturenya adalah yang terbaik. Kolaborasi ini menjadi sajian terbaik bagi para wisatawan yang terbang langsung dari Malaysia. Kami juga menyertakan beberapa media Malaysia,” ungkap Direktur Utama Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo.
Destinasi Danau Toba resmi terhubung dengan Malaysia melalui pintu Bandara Internasional Silangit sejak Jumat (17/8). Poros ini dihubungkan dengan Malindo Air. Flight perdana membawa 38 penumpang dengan load factor 52%. Dari jumlah itu, 9 diantaranya media-media Malaysia yang mengikuti program farmtrip hingga Minggu, 19 Agustus 2018.
“Mereka akan mengeksplor berbagai keindahan alam dan budaya di destinasi Danau Toba. Saat berada di Samosir, semua destinasi akan didatangi. Mereka juga direncanakan akan mampir ke Balige, lalu baru kembali ke Malaysia pada hari Minggu,” ujar Arie lagi.
Menguatkan gema destinasi Danau Toba, kehadiran media-media Malaysia tersebut menguntungkan. Apalagi, masyarakat di Kawasan Danau Toba sedang berpesta merayakan HUT RI ke-73 dengan ragam seni dan budaya.
Station Manager Malindo Air Silangit Yudha Nugraha menjelaskan, flight perdana ini memang memanfaatkan momentum HUT RI yang juga hari libur nasional.
“Kehadiran media dari Malaysia untuk menguatkan branding destinasi Danau Toba. Momentnya di 17 Agustus, apalagi di Malaysia juga ada beberapa hari tanggal merah. Kesempatan ini kami ambil. Kami ingin menunjukan beragam event di sini. Harapannya, wisatawan bisa maksimal menikmati keindahan destinasi Danau Toba dari berbagai sisi,” ujar Yudha.
Berada di destinasi terbaik, wisatawan memiliki banyak pilihan. Destinasi Danau Toba juga memiliki fasilitas Pacuan Kuda di Tapanuli Utara. Venue ini hanya ditempuh 20 menit dari Bandara Silangit. Bila ingin menikmati keindahan Danau Toba dengan sudut terbaik, wisatawan bisa berkunjung ke Menara Pandang Tele. Kombinasi Gunung Pusuk Buhit dan biruanya air danau menjadi background foto terbaik.
“Ini merupakan kunjungan kami yang pertama di Danau Toba. Kami antusias menikmati farmtrip ini. Sangat terkesan dengan keindahan Danau Toba dan budaya dari masyarakatnya. Menara Pandang Tele ini sangat bagus. Udaranya juga sejuk, meski agak dingin. Kulinernya juga luar biasa,” ujar Digital Content Editor Star Media Radio Group Malaysia Shah Shamshiri.
Menjadi satu rangkaian dengan Menara Pandang Tele, wisatawan bisa menikmati Museum Huta Bolon Simanindo. Memiliki nuansa tradisional yang kuat dengan benteng dan tanaman bambu, kawasan ini dahulu juga didiami oleh raja. Hingga kini, Pesta Adat Mangalahat Horbo masih dilestarikan. Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati Tarian Batak Tradisional setiap harinya. Bisa pukul 10.30 atau 11.45 WIB.
Usai menikmati Tarian Batak Tradisional, wisatawan juga bisa manortor bersama. Saat manortor pun lengkap mengenakan kain ulos dan ikat kepala. Sajian berikutnya menikmati Tari Sigale-Gale. Destinasi lainnya adalah Batu Kursi Siallagan. Destinasi ini menjadi gambaran bagaimana hukum adat ditegakan. Di sini, wisatawan juga diberikan simulasi proses eksekusi hukuman mati orang yang dinilai bersalah.
“Karakter dari destinasi Danau Toba ini sangat kuat. Alam dan budayanya luar biasa. Setiap daerah selalu memberikan experience yang berbeda. Untuk itu, saat berada di Danau Toba pastikan destinasi-destinasi tersebut dikunjungi,” ujar Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Masruroh.
Bila wisatawan ingin menikmati culture masyarakat Danau Toba secara instan, maka Museum Batak TB Silalahi Center. Ada beragam koleksi terbaik yang dikelompokan menurut arsitektur, aksara dan sastra, karya seni, religi juga upacara adat, hingga peralatan keseharian. Museum ini menyimpan Pustaha Batak yang berisi pengetahuan ramuan obat, umpasa (pantun), dan padan (hukum).
Museum Batak TB Silalahi juga menyimpan Piso Gaja Dompak. Piso Gaja Dompak berupa pedang milik Pahlawan Nasional Sisingamangaraja XII. Ada juga Hasapi yang merupakan alat musik petik tradisional Batak hingga kalender tradisional Parhalan. Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kemenpar Sumarni mengatakan, destinasi Danau Toba sangat siap menyambut wisman direct flight dari Malaysia.
“Destinasi Danau Toba sudah sangat siap menyambut kedatangan para wisatawan. Opsi pilihan di sini pun sangat lengkap. Berbagai sudut budaya dan adat masyarakat diperkenalkan. Hal ini tentu akan memberikan inspirasi bagi wisatawan,” kata Sumarni.
Melengkapi destinasi, Kawasan Danau Toba juga sudah menyiapkan event besar. Pada 2 September, Samosir menggelar Grand Fondo New York Championship Asia. Event ini akan diikuti 1.000 ryder sepeda dari dalam dan luar negeri. Festival musik besar juga siap dirilis di Samosir pada 25 September nanti. Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, destinasi Danau Toba menjadi terbaik.
“Destinasi Danau Toba ini sangat kaya. Semua yang terbaik ada di sana. Selalu memberikan inspirasi dengan beragam budaya yang ditawarkan. Dengan kekuatan alam dan budayanya, rute internasional langsung dari Malaysia ini akan ramai,” tutupnya. (*)