Atlet Tarung Derajat Jatim Diharap Optimalkan BHS Cup
Kegagalan di PON XX Papua pada 2020 lalu melecut Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Jatim untuk mempersiapkan diri lebih matang sebelum turun di PON Aceh-Sumut pada 2024 mendatang. Salah satunya dengan menggelar Bambang Haryo Soekartono (BHS) Cup II pada 23-25 Juni 2023 di Sidoarjo.
Gelaran ini sengaja digelar sebelum Porprov Jatim VIII yang rencananya akan digulirkan pada 12-16 September 2023, agar para atlet Tarung Derajat Jatim terbiasa bertanding dan mempersiapkan diri sebelum terjun di Porprov mendatang.
Sampai saat ini, total ada 20 kabupaten/kota dari 26 Pengkab/Pengkot Kodrat yang sudah menyatakan kesediaannya ambil bagian di BHS Cup. “Saya harap ajang ini bisa dioptimalkan oleh kabupaten/kota dan atlet sebelum terjun di Porprov. Muaranya nanti agar mereka siap bertarung di PON Aceh-Sumut,” ujar Bambang Haryo Soekartono, Ketua Pengprov Kodrat Jatim.
Wajar bila BHS berharap atlet Kodrat Jatim lebih serius dan gigih dalam berlatih, terutama atlet-atlet muda untuk kebutuhan regenerasi. Sebab, Kodrat Jatim gagal total pada PON XX Papua 2020 lalu. Dari target dua medali emas, sebanyak enam atlet yang diturunkan di ajang multievent empat tahunan itu hanya meraih satu perunggu.
Capaian itu meleset dari target yang dicanangkan sebelumnya, di mana Kodray Jatim menargetkan meraih dua medali emas. Target itu sendiri lebih tinggi dibanding raihan mereka pada PON XIX Jabar 2016 lalu, di mana Kodrat Jatim meraih 1 medali emas, 3 perak, dan 4 perunggu.
Setelah BHS Cup usai, Pengprov Kodrat Jatim akan menggelar Kejuaraan Antar Mahasiswa Piala Rektor Universitas Brawijaya pada 21-23 Juli 2023 di Malang.
Sementara itu, Ketua Harian Pengprov Kodrat Jatim, Erwin H Poedjono berharap, dari dua gelaran ini atlet-atlet potensial bermunculan. “Dari kegagalan di PON Papua, kami berharap ada regenerasi yang baik, kemampuan para atlet yang sekarang masuk Puslatda juga terus meningkat. Supaya kami bisa meraih hasil maksimal di PON Aceh-Sumut,” ujar Erwin.
Erwin mengungkapkan, dari kegagalan di PON Papua, Tarung Derajat Jatim telah melakukan evaluasi dan pembenahan di semua aspek. Yakni dimulai dari evaluasi tim pelatih, regenerasi atlet, perbaikan fasilitas latihan, pengetatan seleksi atlet, dan evaluasi di jajaran kepengurusan.
“Dengan BHS Cup ini, selain menambah jam terbang sebelum berlaga di Porprov, juga menjadi seleksi awal atau pemantauan awal bagi atlet yang akan dipilih untuk mengisi kuota kelas Pra PON, selain delapan atlet yang disiapkan,” papar Erwin.