Atlet Porseni NU Kesambet, Ini Pesan Ganjar atas Jatim Juara
Kontingen Provinsi Jawa Timur (Jatim) resmi menjadi juara umum pada Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) di Solo, Jawa Tengah. Dalam perhelatan olahraga dan seni berlangsung 15-21 Januari 2023 itu, Kontingen Jatim sukses meraih 22 medali emas, 12 perak, dan 20 perunggu.
Disusul DKI Jakarta di posisi kedua dengan raihan 11 emas, sembilan perak, dan sembilan perunggu dan di peringkat ketiga tuan rumah Jawa Tengah (Jateng) dengan delapan emas, 12 perak, dan 18 perunggu.
“Hari ini Porseni NU sudah menuntaskan semua pertandingan dan lomba, hanya meninggalkan catatan kecil,” kata Ketua Porseni NU, Nusron Wahid, pada penutupan Porseni NU di GOR Bhinneka Sritex Manahan Solo, Sabtu 21 Januari 2023.
Menurut Nusron, yang Wakil Ketua Umum PBNU, selama Porseni NU ada beberapa atlet yang mengalami cidera. Bahkan ada 23 peserta Porseni NU yang menginap di Asrama Haji Donohudan mengalami kesurupan.
“Itu tandanya makhluk halus di Asrama Haji mencintai Porseni,” selorohnya.
Meski demikian, kata Nusron, dari seluruh catatan kecil tersebut bisa diselesaikan dengan baik, tuntas, dan lancar.
“Ini berkat dukungan Pemprov Jateng, Pemkot Surakarta, dan kyai yang mendampingi, serta Kementerian BUMN yang mensponsori kegiatan ini,” tambahnya.
Gubernur Jateng dan Atlet Kesambet
Pada kesempatan yang sama, Ganjar Pranowo Gubernur Jateng meminta maaf atas kurang maksimalnya fasilitas yang disediakan oleh pemerintah daerah.
“PR saya, santri yang kesambet di sana, kudu diresiki (harus dibersihkan). Kami kurang antisipasi adanya demit-demit (makhluk halus),” katanya.
Melihat antusiasme kontingen Porseni NU, ia juga menawarkan penyelenggaraan Porseni NU selanjutnya.
“Antusiasmenya sangat luar biasa. Mudah-mudahan seluruh atlet dan delegasi bisa pulang ke kampung halaman dengan selamat, dan suatu saat bisa datang ke Solo lagi untuk mengenang peristiwa manis,” kata Ganjar.
Kapolri Ingatkan Semangat Kebersamaan
Sementara itu, Jenderal Listyo Sigit Prabowo Kapolri mengatakan kalau Porseni NU bukan masalah menang dan kalah. Namun yang lebih penting, adalah seluruh atlet datang ke Solo untuk bersilaturahmi dan melakukan kegiatan bersama-sama.
“Kita akan menghadapi bonus demografi 2030-2035. Kami menginginkan banyak kader NU yang memiliki SDM unggul, mengisi aktivitas penting, baik event negara dan nasional di tahun tersebut. Ini jadi harapan kami semua, ke depan menjadi orang-orang penting, apalagi di jajaran birokrat, apakah tetap membesarkan pesantren atau di tempat-tempat lain,” kata Kapolri.
10 Kontingen dengan Perolehan Medali Terbanyak Poseni NU 2023.
1.Jawa Timur, 22 medali emas, 12 perak, dan 20 perunggu.
2.DKI Jakarta, 11 emas, 9 perak, dan 9 perunggu.
3.Jawa Tengah, 8 emas, 12 perak, dan 16 perunggu.
4.Sumatra Utara, 5 emas, 9 perak, dan 2 perunggu;
5.Sumatra Barat, 5 emas, 3 perak, dan 2 perunggu;
6.DI Yogyakarta, 3 emas, 3 perak, dan 7 perunggu;
7.Lampung, 2 emas, 5 perak, dan 7 perunggu;
8.Jawa Barat, 2 emas, 3 perak, 10 perunggu;.
9.Sulawesi Selatan, 2 emas, 0 perak, dan 1 perunggu;.
10.Nusa Tenggara Barat, 1 emas, 1 perak, dan 5 perunggu.
Pada Porseni NU 2023 ini, hanya tiga besar yang mendapatkan trofi dan uang pembinaan.
Juara 1 Jatim mendapat trofi dan uang pembinaan Rp100 juta. Hadiah diberikan oleh Ketua Panitia Porseni NU H Nusron Wahid.
Juara 2, DKI Jakarta mendapat trofi dan uang pembinaan Rp50 juta yang diserahkan oleh Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf.
Juara 3, Jawa Tengah mendapat trofi dan uang pembinaan Rp25 juta diserahkan oleh Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.
Turut mendampingi pemberian hadiah tersebut Ketua Pelaksana Harlah 1 Abad NU Yenny Wahid, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
4 Olahraga dan 3 Seni
Sebagai informasi, semua kontingen tersebut mengikuti tujuh perlombaan yang dipertandingkan yaitu 4 olahraga dan 3 seni.
1. Sepak bola, kategori pelajar, mahasiswa, dan santri;
2. Bulu tangkis kategori pelajar, mahasiswa, dan santri;
3. Pencak silat kategori pelajar, mahasiswa, dan santri;
4. Bola voli kategori pelajar, mahasiswa, dan santri;
5. Musabaqah qiraatul kutub (MQK) kategori santri putra dan putri;
6. Musabaqah tilawatil Qur'an (MTQ) kategori santri putra dan putri; dan
7. Hifdzul Alfiyah atau menghafal kitab Alfiyah kategori santri.