Atlet Paralayang Lima Jam Tertimbun Reruntuhan Gempa Palu
Viki Mahardika adalah salah satu atlet paralayang Jawa Timur yang selamat dari gempa di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), Jumat 28 September 2018 lalu.
Atlet asal Kota Batu, Jawa Timur ini berhasil selamat setelah bertahan selama hampir lima jam di bawah reruntuhan bangunan.
Saat gempa berkekuatan 7.7 SR itu terjadi, Viki tengah berada di kamar lantai 7, Hotel Roa-Roa, Palu.
Merasakan getaran di lantai yang dipijaknya, remaja delapan belas tahun ini pun langsung berlari menuju ke lantai dasar menggunakan tangga darurat milik hotel berlantai delapan ini.
"Saya lari kebawah, semua orang menyelamatkan diri masing-masing. Saya nggak tau teman-teman saya dimana. Sampai lantai 3 saya kejebak nggak bisa turun dan sempat terlempar ke tembok, bangunan runtuh, kaca-kaca pecah," katanya kepada ngopibareng.id, Rabu 3 Oktober 2018.
Derasnya getaran gempa membuat tubuh Viki terjebak diantara puing-puing bangunan.
Saat itu dia tertimbun dengan posisi tubuh tergeletak menyamping dan anggota tubuhnya tak bisa digerakkan. Hanya tangan kirinya saja yang mampu digunakannya untuk meraih rongga-rongga reruntuhan bangunan.
"Selama 5 menit saya mendengar orang berteriak minta tolong. Saya hanya diam saja. Saya hanya berteriak saat ada suara orang melangkah di dekat posisi saya. Saya hemat tenaga dan mencoba tenang di posisi saat itu," ungkap lulusan MAN 1 Kota Batu itu.
Beruntung, sejak tertimbun sekitar pukul 17.00 WITA, Viki akhirnya berhasil diselamatkan oleh warga pada pukul 22.00 WITA. Dia pun langsung dilarikan ke tenda pengungsian korban untuk diberikan perawatan pertama, salah satunya diberi obat penahan rasa sakit.
"Saat di tenda pengungsian saya banyak melihat mayat-mayat dan orang yang sedang dijahit tanpa dibius. Keesokan harinya saya dibawa ke Makassar dan baru tiba dI Malang pada Minggu (30 September 2018) sore," ungkap warga Sidomulyo, Kecamatan Batu, Kota Batu, Jawa Timur ini.
Viki tiba di Malang bersama atlet paralayang yang juga selamat, Gigih Iman menggunakan Pesawat Hercules milik TNI AU. Selanjutnya, dia langsung dilarikan ke RS Karsa Husada, Kota Batu untuk mendapatkan perawatan intensif. Saat ini dia sudah bisa pulang dan bertemu dengan keluarganya. (umr)