Atlet Asal Banyuwangi Peraih Medali di PON Papua Jadi THL Pemkab
Pemkab Banyuwangi memberikan reward kepada atlet berprestasi Banyuwangi. Mereka adalah atlet-atlet Banyuwangi yang memperkuat kontingen PON Jawa Timur. Mereka berhasil meraih medali pada PON XX Papua.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani memberikan tawaran atlet peraih emas PON Papua untuk menjadi Tanaga Harian Lepas (THL) Pemkab Banyuwangi.
“Kita bangga karena ada anak-anak Banyuwangi yang beprestasi di Pon XX Papua dan sebagai bentuk kebanggaan kita, kita berikan mereka reward berupa uang pembinaan,” ujarnya, Selasa 19 Oktober 2021.
Penyerahan reward dilakukan di Pendopo Sabha Swagatha Blambangan. Reward yang diberikan berupa uang pembinaan senilai Rp25 juta untuk peraih medali emas, Rp15 juta untuk peraih medali perak, dan Rp10 juta untuk peraih medali perunggu.
Ada sepuluh atlet asal Banyuwangi yang berhasil mempersembahkan medali untuk kontingen Jawa Timur pada PON XX Papua yakni peraih medali emas Basket Putri Sherly Kurniawati, peraih medali emas atletik lari estafet Yudi Dwi Nugroho.
Berikutnya, peraih medali perunggu Tarung Drajat Aulia Nurdini, peraih medali perunggu atletik lari estafet putri Nikmatul Nafiah, peraih medali perunggu lompat tinggi galah putra Dedi Irawan, peraih medali perunggu sepak bola Rizky Dwi Pangestu, Airlangga Mutamasqdina dan Malik Prayitno. Dan terakhir peraih medali perak Gulat Intan Indah Safitri dan peraih medali perak Sepatu roda Cinta Angelly Khen.
Selain peraih medali di PON Papua, Pemkab juga memberikan uang pembinaan bagi atlet Banyuwangi yang memperkuat kontingen PON namun belum berhasil mempersembahkan medali yakni cabang olahraga bola voli putri, dan atlet lari 110 meter gawang putra. Selain itu dua atlet Paralympic yang berhasil meraih medali pada Pekan Paralympic Provinsi juga mendapatkan reward.
Ada dua atlet yang tidak hadir dalam penyerahan reward tersebut yaitu Sherly Kurniawati dan atlet paralympic peraih emas Pekan Paralympic Provinsi Dian Gusti Pangayom. Sherly sedang berada di luar kota sedangkan Dian Gusti Pangayom sedang mengikuti Puslatda untuk memperkuat Kontingan Pekan Paralympic Nasional di Papua.
Ipuk Fiestiandani berharap, reward yang diterima para atlet tersebut semakin bersemangat untuk terus memperbaiki kemampuan mereka sebagai atlet. Dia juga mendorong mereka untuk tekun berlatih karena zaman sekarang ini sangat terbuka pintu menjadi orang hebat dan sukses sebagai seorang atlet.
“Maka kalau mereka ingin menjadi orang hebat dan suka denga dunia olahraga ya tekuni dengan baik. Bermimpilah setinggi-tingginya agar mereka punya semangat dan motivasi untuk berprestasi,” ujarnya.
Ipuk Fiestiandani juga memberikan kesempatan pada atlet peraih emas untuk menjadi THL di Pemkab Banyuwangi. Tawaran ini untuk sementara diberikan khusus bagi atlet peraih medali emas. Ipuk menambahkan, sebenarnya saat ini Pemkab Banyuwangi sudah tidak merekrut THL lagi.
“Tapi karena kami ingin mengepresiasi, memberikan reward pada mereka salah satunya adalah menjadi THL. Itu juga saya kembalikan pada mereka, mereka berkenan atau tidak,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Ipuk Fiestiandani berjanji akan meningkatkan anggaran olahraga pada APBD Banyuwangi tahun 2022. Ini untuk memfasilitasi anak-anak Banyuwangi agar bisa berprestasi. Menurutnya anggaran olahraga ini tidak hanya dianggarkan pada satu SKPD saja tetapi juga bisa melalui SKPD yang lain.
Dalam kesempatan itu, peraih medali emas atletik lari estafet putra, Yudi Dwi Nugroho mengaku senang mendapatkan perhatian dari Pemkab Banyuwangi. Untuk tawaran pekerjaan, Yudi mengaku tidak menerima tawaran tersebut karena sudah bekerja di Bank Indonesia Surabaya. Dia berharap, reward semacam ini secara konsisten diberikan kepada atlet yang berprestasi.
“Mudah-mudahan tiap PON, tiap kejuaraan nasional bisa dihadiahi seperti itu. Jadi motivasi buat atlet Banyuwangi tidak hanya melulu cari pekerjaan di luar. Tapi dari prestasi olahraga,” ujarnya.
Yudi juga berharap Pemkab Banyuwangi meningkatkan sarana dan prasarana olahraga yang sudah ada. Dia mencontohka lintasan lari di GOR Tawangalun Banyuwangi itu bisa ditingkatkan agar bisa menjadi lintasan untuk kejuaraan nasional maupun internasional.
“Dan itu bisa membangun ekonomi dan pariwisata. Karena setiap usai lomba, setelah even pasti atlet atau official akan berwisata,” katanya.