Atasi Sampah, Anggota DPRD Banyuwangi Relakan Lahan Jadi TPA
Persoalan sampah di Banyuwangi mulai menemukan solusi. Salah satu anggota DPRD Banyuwangi Michael Edy Hariyanto merelakan lahannya untuk dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sementara secara cuma-cuma.
Menurut politisi Partai Demokrat ini, penggunaan lahannya sebagai TPA sementara ini bermula dari kesulitan pemerintah daerah (Pemda) mendapatkan lahan untuk pembuangan sampah. Sebab TPA yang di Bangsring sudah ditutup.
“Pak Sekda telpon Saya minta tolong mana ada lahan. Ya sudah tempat saya dipakai saja,” jelasnya, Rabu, 30 November 2022.
Dia menyebut, lahan yang disediakan untuk TPA sementara ini seluas 10 hektar. Penggunaan lahan itu, menurutnya tanpa kompensasi atau perjanjian apapun. Dia bersedia lahannya digunakan karena berkaitan dengan kepentingan masyarakat Banyuwangi.
“Ini semata-mata untuk mengatasi persoalan sampai ada tempat pembuangan sampah yang disiapkan pemerintah. Tidak ada sewa, tidak ada apa. Selama untuk kepentingan masyarakat Banyuwangi silakan,” tegasnya.
Menurutnya, model pembuangan sampah TPA sementara di lahan miliknya ini tidak ditumpuk begitu saja. Begitu dibuang di tempat itu, sampah langsung diuruk dan dilapisi tanah. Begitu seterusnya.
“Bukan pembuangan sampah seperti umumnya. Saya pun ndak mau kalau seperti itu,” ujarnya.
Lebih jauh Ketua DPC Partai Demokrat Banyuwangi ini menambahkan, di lokasi TPA sementara ini, bisa menyerap sekitar 150 pekerja. Informasi yang diterimanya di TPA sebelumnya, satu pekerja yang ada di TPA itu bisa mendapatkan penghasilan antara Rp3 juta sampai Rp4 juta per bulannya.
“Jadi ada seperti itu, oke persyaratannya tenaga kerja dari desa sebelah dan sebelah. Saya tidak mengambil keuntungan di situ. Silakan dipakai untuk mengatasi persoalan sampah di Banyuwangi,” ujar pria yang juga Wakil Ketua DPRD Banyuwangi ini.
Untuk diketahui penumpukan sampah terjadi di sejumlah tempat pembuangan sampah sementara (TPS) yang ada di Banyuwangi. Penumpukan sampah terjadi akibat karena selama beberapa hari terakhir tidak ada pemindahan sampah dari TPS ke TPA.
Kondisi ini membuat warga, khususnya mereka yang tinggal di dekat TPS resah. Betapa tidak, tumpukan sampah ini menimbulkan sampah yang busuk. Apalagi saat ini sedang musim hujan. Sehingga baunya semakin menyengat. Bahkan di beberapa TPS sampah sudah dipenuhi belatung.