Atasi Problem Bangsa, Muhammadiyah Siap Lakukan Kerja Bareng
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan bahwa Muhammadiyah siap mewujudkan kerja sama untuk kebaikan bangsa, bukan untuk keburukan.
"Jangan khawatir, apa yang dilakukan Muhammadiyah adalah untuk kebaikan dan mencerahkan umat dan bangsa untuk Indonesia yang rahmatan lil'alamin," katanya, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Selasa 2 Juli 2019.
Haedar mengatakan, Islam mengajarkan makna silaturrahim yang secara khusus mempertautkan atau menjadikan antar orang kembali bersaudara.Silaturrahim sejatinya mencari kesamaan diatas perbedaan termasuk dalam urusan politik.
Ia menyerukan masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah untuk merajut silaturrahim dan merukunkan keretakan akibat perbedaan pilihan pascapilpres.
"Muhammadiyah adalah sosok organisasi Islam yang besar dan dikenal di luar memiliki prinsip gerakan yang kokoh, sistem organisasinya bagus, amal usahanya terbukti memberi manfaat dan kemudian mempunyai trust (kepercayaan)," ujar Haedar.
Haedar menuturkan, untuk menjaga semua yang sudah dicapai dan dimiliki Muhammadiyah itu tentunya tidak gampang.
"Dalam mengurus dan mengelola Muhammadiyah kita dituntut bersikap seksama dan tidak boleh sembarangan," katanya.
Maka harus dipahami, lanjut Haidar, memimpin persyarikatan ini tidak bisa seperti jadi pilot pesawat tempur yang bisa leluasa melakukan pelbagai manuver.
"Bagusnya memimpin Muhammadiyah itu seperti jadi pilot pesawat komersial super jumbo yang hati-hati dan seksama," jelasnya.
Haedar juga menegaskan bagaimana sekarang ini tantangan Muhammadiyah itu sangat besar dan berat, khususnya terkait dakwah dan tabligh.
Menurutnya, sektor dakwah dan tabligh ini perlu direvitalisasi kembali.
"Selain dakwah dan tabligh secara langsung, juga tabligh dan dakwah lewat media sosial perlu diperlu diperhatikan, karena media sosial hadir sebagai sebuah keniscayaan yg tidak mungkin kita lepaskan," jelas Haedar.
"Bahkan sekarang ini menjadi sebuah kekuatan untuk dakwah dan interaksi sosial," sebutnya.
Sebelumya, ia tampil dalam silaturrahim Syawal 1440 H Keluarga Besar Muhammadiyah Sumatera Utara (Umsu) dan Civitas Akademika UMSU, di Kampus Pascasarjana, Jalan Denai, Medan, Minggu lalu.
Acara silaturrahim Syawal ini dihadiri ribuan warga Muhammadiyah dari berbagai kabupaten/kota di Sumut.
Hadir dalam acara tersebut PWM Sumut, PDM Se-sumut, PW Aisyiyah, pimpinan ortom dan seluruh civitas akademika UMSU.
Sementara Agussani, rektor Umsu mengatakan bahwa silaturrahim ini merupakan acara yang sudah diagendakan secara rutin tiap tahunnya yàng bertujuan untuk merawat dan mempererat jalinan silaturrahim warga Muhammadiyah Sumut dan Civitas Akademika UMSU.
Ia juga menyampaikan perkembangan UMSU yg terus mengalami kemajuan, dimana belum lama ini UMSU sudah sukses meraih Akreditasi A untuk tingkat institusi.
“Alhamdulillah capaian prestasi ini merupakan buah dari kerjakeras bersama yang wajib kita syukuri, pertahankan dan perlu kita tingkatkan lagi,” ungkapnya.
UMSU juga telah melangkah jauh untuk mewujudkan program internasionalisasi kampus. Hal itu ditandai dengan banyaknya kerjasama internasional dengan berbagai universitas di Asia dan Eropa.
Wujud kerja sama itu ditandai dengan kegiatan magang dan KKN internasional ke beberapa negara ASEAN. Pengiriman mahasiswa UMSU untuk kegiatan magang internasional ini sudah berlangsung lima tahun terakhir di negara tetangga Thailand dan Kamboja. (adi)
"Muhammadiyah adalah sosok organisasi Islam yang besar dan dikenal di luar memiliki prinsip gerakan yang kokoh, sistem organisasinya bagus, amal usahanya terbukti memberi manfaat dan kemudian mempunyai trust (kepercayaan)," ujar Haedar.