Atasi Persoalan Banjir, PUPR Kota Kediri Wacanakan Rumah Pompa
Banjir yang menggenangi Kota Kediri, Jawa Timur, pada Rabu 6 Januari 2021, mendapat perhatian serius dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Kediri. Untuk mengatasi persoalan tersebut, PUPR mewacanakan untuk segara membuat rumah pompa di sejumlah titik yang biasa menjadi langganan banjir.
"Ada wacana juga untuk rumah pompa, tapi harus ada kajian dulu. Ada studi kelayakan dulu untuk rumah pompa tersebut," terang Endang Kartika Sari selaku Kepala Bidang Bina Marga PUPR Kota Kediri, Kamis 7 Januari 2021, saat ditemui di ruang kerjanya.
Pihak PUPR belum bisa memastikan berapa jumlah rumah pompa yang akan terhubung dengan saluran air sungai Brantas. "Saya tidak bisa menentukan harus melalui studi kelayakan dulu. Tapi diutamakan yang barat sungai. Ada sungai Kelurahan Ngampel dan Sungai Kedak itu yang biasa menjadi masalah utama dalam kondisi banjir ini," paparnya.
Karena rumah pompa baru sebatas wacana, PUPR Kota Kediri kini lebih fokus untuk pembenahan saluran air lebih dulu. "Mulai sejak kemarin kami sudah menangani kondisi yang terjadi di lapangan. Kami buka tutup saluran ternyata kondisi saluran penuh," terag Endang Kartika Sari.
"Saluran jalan Brawijaya yang viral kemarin memang penuh (air genangan banjir), kemudian di Jalan Majyen Sungkono juga penuh. Kemungkinan ada tabrakan dari saluran air di jalan Ronggowasito sehingga air yang menuju ke sungai Brantas tertahan lajunya sehingga harus antri," ulasnya.
Endang Kartika Sari mengungkap bahwa hasil evaluasi sudah disampaikan kepada Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar. Menurutnya, ada sejumlah pembenahan crosing dan memperbesar imlet. Selain fokus untuk mengatasi genangan air di sejumlah jalan protokol. PUPR Kota Kediri juga melakukan pembersihan sekaligus pengerukan kembali sungai Kelurahan Ngampel.
"Tepat 10 tahun lalu memang terjadi banjir, sehingga kita juga perlu menangani sungai Ngampel. Kemudian hari ini akan ada tinjauan lokasi utamanya di outlet saluran yang menuju ke sungai brantas," jelas Endang Kartika Sari.
Seperti diberitakan Ngopibareng,id sebelumnya, curah hujan tinggi yang terjadi sore hingga larut malam kemarin, mengakibatkan munculnya genangan air setinggi pinggang pria dewasa. Data dari BPBD Kota Kediri menyebutkan ada sekitar 12 titik lokasi yang terjadi banjir.
Selain banjir terjadi di sejumlah jalan protokol, hal serupa juga terjadi di lingkungan perumahan warga. Karena kondisi hujan disertai angin kencang, ada tiga titik lokasi terjadinya peristiwa pohon tumbang.