Atasi Penindasan Umat Saling Menolong, Imbauan Syekh Bilal Hallak
Ulama asal Amerika, Syekh Bilal Hallak menyampaikan Masjid al-Aqsa Palestina mempunyai sejarah yang luar biasa bagi umat Islam.
Ia mengatakan gambaran seandainya batu-batu yang ada di sekitar Masjid al-Aqsa bisa bicara, mereka mungkin akan mengatakan, "Di tempat inilah nabi dikumpulkan."
Begitu juga jika gunung-gunung bisa berkata, mereka akan mengatakan "Berapa banyak para nabi yang dimakamkan di tempat ini."
"Itulah Masjid al-Aqsa, masjid kedua yang dibangun Nabi Adam setelah Masjidil Haram," katanya pada acara Multaqo ad-Duat al-Alami yang diselenggarakan Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, belum lama ini.
Pada forum yang disesaki peserta tersebut, ia meminta agar semua pihak dapat bekerja sama, saling menolong, bahu-membahu untuk membebaskan Palestina dari penindasan dan penjajahan.
"Itu yang kita inginkan dari semua umat Islam bahwa kita menginginkan Masjid al-Aqsa adalah untuk Palestina, bukan untuk lainnya," jelasnya.
Begitupun seandainya di Indonesia terdapat orang-orang yang melakukan penindasan, lanjutnya, maka kita harus saling bahu-membahu untuk menyebarkan akidah yang moderat.
"Akidah yang diajarkan oleh ulama salafus shalih. Ulama-ulama yang menyebarkan akidah di Indonesia," ujarnya.
Hadir pada forum ini Ketua PBNU KH Abdul Manan Ghani, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Katib 'Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf, etua Umum LD PBNU KH Maman Imanul Haq, Sekretaris LD PBNU KH Bukhori Muslim.
Selain Syekh Bilal Hallak, hadir juga 12 ulama lainnya, yaitu Syekh Ahmad Yusuf dari Kolumbia, Syekh Torrieq Ghannam dari Libanon, Syekh Bakr Abu Culleh dari Amerika, Syekh Ibrohim Asy-Syafi'i dari Australia, Syekh Said Aboy Hammous dari Libanon, Syekh Khalid Halabie dari Australia, Syekh Muhammad Aukal dari Amerika, Syekh Amjad Arafat dari Australia, Syekh Mohammad Osman dari Palestina, Syekh Muhammad Al-Faraj dari Libanon, dan Syekh Omar Dayah dari Denmark. (adi)
Advertisement