Atasi Masalah Minyak Goreng, Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya memperpanjang operasi pasar untuk mengatasi permasalahan kelangkahan minyak goreng.
Kepala Dinkopumdag Fauzie Mustaqiem Yos mengatakan, selama ini pihaknya telah menggelar operasi pasar atau menyediakan minyak dengan harga Rp 14.000 bagi masyarakat sejak 11 Januari 2022.
“Operasi pasar itu kita sudah lakukan sejak Januari tanggal 12 tersebar beberapa wilayah kecamatan maupun kelurahan,” kata Fauzi, Kamis, 27 Januari 2022.
Fauzi mengungkapkan, dalam setiap menggelar operasi pasar pihaknya menyediakan 1.200 liter, untuk satu kecamatan atau kelurahan yang ada di Surabaya.
“Rata-rata per titik kurang lebih 1,200 liter berarti 100 kotak. Karena satu kotak kan isinya 12. Operasi pasar kita lakukan jadwal kami tanggal 28 Januari 2022,” jelasnya.
Menurut Fauzi, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi memerintahkan, apabila stok minyak dengan harga Rp14.000 masih kosong maka operasi pasar di kelurahan dan kecamatan akan terus digelar.
“Kami tetap lakukan operasi pasar. Tetap kami laksanakan kalau memang sampai tanggal 28 Januari belum selesai. Akan kami perpanjang. Karena pemerintah pak wali seperti itu,” jelasnya.
Untuk ke depanya, DPRD Surabaya mengusulkan masyarakat yang hendak membeli minyak di operasi pasar harus membawa KTP. Jadi ada batasan dalam setiap pembeliannya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno mengatakan, pihaknya juga telah bertemu dengan Dinkopumdag kota untuk membahas kelangkaan minyak dengan harga Rp 14.000.
“Jadi komisi B (DPRD Surabaya) dari warga mengeluhkan tentang kelangkaan minyak goreng. Bahwasanya bagaimana kondisi minyak (di Surabaya) ini supaya bisa stabil,” kata Anas.
Dari hasil tersebut, kata Anas, pihaknya mendapatkan jawaban yang memuaskan. Yakni, pihak Dinkopumdag Kota Surabaya telah menggelar operasi pasar di setiap kecamatan dan kelurahan.
“Sudah dilakukan oleh dinas perdagangan dan dinas koperasi, operasi massal yang mana operasi itu setiap kelurahan sebanyak 1.200 liter,” ujar dia.
Advertisement