Atasi Macet, Pemkot Bangun Jembatan Joyoboyo dan Gunung Sari
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana membangun jembatan gantung di Joyoboyo, untuk menghubungkan Frontage Road Wonokromo menuju Jalan Joyoboyo. Pembangunan jembatan gantung itu akan memakan biaya sebesar Rp65 miliar.
Kepala Bidang Perencanaan dan Pengawasan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Ridho Nur Wahab mengatakan, pembangunan jembatan gantung tersebut diperlukan untuk memecahkan kemacetan yang terjadi di wilayah sekitar Wonokromo, Joyoboyo, dan Gunung Sari.
"Agar daerah situ tidak mecet. Selain itu, nanti akan dibangun taman, air mancur, dan jogging track. Tujuan kami membangun untuk menambah ruas jalan di daerah Wonokromo arah Joyoboyo," kata Ridho, Selasa 26 November 2019.
Nantinya, Sebagai pendukung dibangunnya Jembatan Gantung Joyoboyo, Pemkot Surabaya juga akan membangun jembatan yang akan menghubungkan Jalan Gunungsari dengan Jalan Pulo Wonokromo. Saat ini, kedua proyek tersebut dalam tahap Detail Engineering Design (DED) dari DPUBMP.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, pembangunan tersebut berguna untuk menambah ruas jalan, dan memperlencar arus lalu lintas dari tengah kota ke Wilayah Wiyung dan Gunungsari.
"Untuk yang Jembatan Gunung Sari itu, jalannya masuk dari sebelah pasar Ikan Hias. Posisinya nanti menyeberang sungai ke arah Jalan Pulo Wonokromo. Untuk memecah kemacetan dari Kodam dan Karah," kata Eri.
Pengerjaan kedua jembatan itu akan dimulai pada awal tahun 2020, dan memakan waktu antara 10-12 bulan. Sehingga pada akhir tahun 2020 atau awal 2021, kedua jembatan tersebut sudah bisa difungsikan.
Selain pembangunan Jembatan Pulo Wonokromo (Gunung Sari) dan Joyoboyo, ada beberapa proyek lain yang juga menjadi fokus DPUBMP pada tahun 2020, yakni pembangunan box culvert diversi di daerah Gunungsari, pembangunan Jembatan Ngagel, dan pembangunan Jembatan Undaan Wetan-Undaan Kulon, pembangunan pedestrian di 18 titik, pembangunan rumah pompa di dua lokasi, pengadaan pemasangan pompa air pada tujuh titik lokasi, serta pengadaan alat berat.
"Semua itu proyeknya Dinas PU. Tahun depan target pengerjaan dan selesainya. Total, anggaran untuk semua itu mencapai Rp1,2 triliun," kata Eri.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, pembangunan dua jembatan itu sangat dibutuhkan karena daerah tersebut terkenal macet. Khususnya pada peak hours atau jam-jam sibuk, yakni pada pagi dan sore hari.
Untuk Jembatan Gantung Joyoboyo, pembangunan itu dibutuhkan untuk memecah arus lalu lintas bottle neck yang biasa terjadi di Jembatan Lama Wonokromo.
"Kalau kita lurus dari frontage Ahmad Yani itu kan sekarang sudah bisa ke Frontage Wonokromo. Supaya tidak menyempit di dekat Joyoboyo itu makanya dibangun jembatan baru. Jadi lurus langsung tanpa harus agak ke kanan lagi," kata Irvan.