Atasi Macet Ketapang, Trip Kapal harus Sesuai Time Table
Seluruh stake holder penyeberangan di Pelabuhan Ketapang terus mencari formula untuk mengatasi kemacetan kendaraan yang sudah mencapai belasan kilometer. Yang terbaru, diputuskan pola operasi kapal tidak lagi menggunakan pola penuh berangkat namun menggunakan trip yang dipercepat namun sesuai dengan time table.
Keputusan ini dibuat pasca pertemuan pihak ASDP Ketapang, BPTD, pihak operator kapal baik dari Indonesian National Ferry Owner Association (INFA) maupun Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai dan Penyeberangan (Gapasdap) Banyuwangi dan juga kepolisian. Pertemuan dilaksanakan pada Kamis, 6 Juli 2023.
Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, I Putu Gede Widiana menyatakan, untuk memperlancar penyeberangan, pola trip yang sudah ditetapkan yakni masing-masing kapal 8 trip harus tercapai. Sebab jika trip berkurang, justru angkutan tidak akan cepat mencapai tujuan.
“Harusnya trip itu sesuai time table tidak molor-molor, karena (saat ini) banyak kehilangan trip kayaknya,” jelasnya.
Molornya trip ini, menurut I Putu Gede Widiana bisa disebabkan faktor cuaca atau faktor-faktor lainnya. Dia berharap semua pihak tidak terlalu panik, termasuk pengguna jasa penyeberangan. Yang perlu dilakukan adalah membuat pola-pola yang baik dan diatur bersama instansi terkait supaya proses penyeberangan bisa bergerak dengan cepat.
“Sekarang langkah yang kita ambil trip 8 satu kapal itu harus tercapai tidak boleh kurang,” tegasnya.
I Putu Gede Widiana menegaskan, dalam kondisi seperti ini Gapasdap dan INFA Banyuwangi tidak lagi semata-mata berhitung masalah pendapatan. Menurutnya, saat ini yang paling penting adalah bagaimana melancarkan penyeberangan pemakai jasa.
“Bagaimana melancarkan pemakai jasa dari Ketapang ke Gilimanuk dan sebaliknya dengan selamat dan aman,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPD Gapasdap Jawa Timur, Bambang Hariyono menegaskan, ada tiga hal yang memicu kemacetan yang terjadi di pelabuhan Ketapang saat ini. Tiga penyebab itu yakni adanya pembangunan dermaga ponton, libur panjang Hari Raya Idul Adha yang disambung liburan anak sekolah.
“Kemudian juga ada kendala alam yang tidak bisa kita lawan,” tegasnya.
Menurutnya, kendala alam ini berupa terjadinya top surut air laut. Kondisi ini menyebabkan proses bongkar muat di Dermaga LCM tidak berjalan lancar. Top surut air laut ini, kata dia, bisa terjadi dua kali sehari. Ini membuat aktivitas dermaga LCM tidak efektif melayani pengguna jasa.
“Ini (top surut air laut) durasinya bisa satu jam sampai dua jam menunggu baru bisa melayani lagi,” tegasnya.
Penerapan pola operasi penuh berangkat yang sempat diterapkan di Pelabuhan Ketapang kemarin menurutnya belum efektif. Sebab ada perintah yang tidak sinkron antara di pelabuhan Ketapang dengan Pelabuhan Gilimanuk. Sehingga kapal lebih lama mengapung di laut.
“Penuh berangkat ini malah mengganjal, hilangnya trip karena tidak efektif untuk operasional,” bebernya.
Dikonfirmasi terpisah, Korsatpel BPTD Ketapang, Rocky Surentu menyatakan, sesuai hasil rapat, pola operasi menggunakan 8 trip per kapal. Dengan pengoperasian 33 kapal ini dianggap paling efektif untuk percepatan mengurai kemacetan.
Namun, dia menegaskan, operator kapal harus komitmen dengan keputusan yang diambil dalam rapat tersebut. Kapal tetap mengikuti time table yang ada yakni waktu bongkar muat 10 menit.
“Dengan kondisi yang ada harus komitmen, jangan kapal itu melanggar. Makanya saya sampaikan kalau melanggar saya tindak,” ujarnya.
Antrean panjang kendaraan terjadi di jalur menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Panjang antrean sudah mencapai 12 KM lebih. Kamis pagi, ujung antrean berada di sekitar perbatasan Desa Bangsring dan Desa Bengkak, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
Antrean kendaraan ini sudah terjadi sejak Minggu, 5 Juli 2023, malam lalu. Senin, 3 Juli 2023, antrean sempat terurai menyisakan di dalam area parkir Pelabuhan Ketapang. Namun pada Senin malam kembali terjadi lonjakan kendaraan kembali terjadi kemacetan.
Kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang hanya bisa bergerak merayap. Dari ujung antrean kendaraan, rata-rata pengendara membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 7 jam untuk sampai di pintu masuk Pelabuhan Ketapang.