Atasi Luka dengan Perawatan Kulit Pisang Kepok
Mahasiswa Unair program studi S1 Teknik Biomedis kembangkan inovasi perawatan luka modern. Dari bahan campuran kitosan dengan bubuk kulit pisang yang bersifat antibakteri, mampu mengatasi luka agar tidak timbul infeksi.
Inovasi buatan Andi Bagus Rahmawan, Fahreza Rachmat, dan Sablina Damayanti ini memilih kitosan, karena sifatnya yang biokompatibel, non toksik, dan bersifat antibakteri. Namun dalam aplikasi wound dressing kitosan memiliki kelemahan yaitu sifat mekanik yang rendah.
"Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan penambahan lignin yang berasal dari kulit pisang kepok. Sedangkan pisang kepok dipilih karena termasuk bahan yang ramah lingkungan dan produksinya melimpah di Indoensia," ujar salah satu perwakilan tim, Andi Bagus Rahmawan.
Selain itu kulit pisang kepok juga mengandung aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan jenis pisang lainnya. "Kulit pisang kepok mengandung sumber antioksidan alami seperti senyawa flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, steroid, dan terpenoid yang memiliki fungsi sebagai antibakteri," terangnya.
Kandungan-kandungan tersebut memiliki manfaat sebagai antiinflamasi, antioksidan dan antibiotik yang berguna untuk menyembuhan luka.
Andi menjelaskan, penelitian dilakukan dengan empat konsentrasi berbeda dari bubuk kulit pisang yaitu 0 persen wt, 9 persen wt, 10 persen wt, dan 11 persen wt dengan variable kontrol berupa larutan kitosan 1 persen. Pembuatan bubuk kulit pisang kepok dilakukan dengan metode pengeringan dengan oven dan penggilingan.
"Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nagwa et al dan Syahputra et al diketahui bahwa campuran bubuk kulit pisang 10 persen wt memberikan hasil membran yang paling baik," imbuhnya.
Inovasi ini muncul lantaran perawatan luka yang banyak digunakan masyarakat tidak menjaga kondisi kelembaban luka, sehingga akan menyebabkan luka menjadi kering dan saat akan menganti balutan dapat menyebabkan rasa nyeri dan berpotensi menimbulkan luka baru.
Inovasi perawatan luka modern ini juga didukung dr. Herry Wibowo, M.Kes, Sp.B, FinaCS, Spesialis Bedah Umum. Penelitian ini memiliki potensi besar untuk penanganan luka akibat aktivitas sehari-hari. Mengingat prevalensinya mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Advertisement