Atasi Lonjakan Pemudik, Tambah Kapal Besar di Ketapang-Gilimanuk
Lonjakan pemudik dari Bali ke Jawa via pelabuhan penyeberangan Ketapang-Gilimanuk terus terjadi. Sejak tadi malam, antrean pemudik di Pelabuhan Gilimanuk sudah meluber hingga keluar area Pelabuhan. Pemudik harus menunggu berjam-jam untuk bisa naik ke kapal penyeberangan.
Untuk mengurai penumpukan kendaraan di Pelabuhan Gilimanuk ini, PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang telah menerapkan pola operasi sangat padat. Kapal yang beroperasi sebanyak 31 kapal. Untuk mendukung pola operasi ini, ASDP juga menerjunkan KMP Jatra II untuk membantu mengangkut pengguna jasa di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Sehingga total ada 32 kapal yang beroperasi.
“Kapal ini memiliki kapasitas tiga kali lipat dari kapal yang ada di lintasa Ketapang-Gilimanuk,” jelas Manager Usaha PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Tri Gustanto, Rabu, 19 April 2023.
Dia menambahkan, KMP Jatra II ini sudah dioperasikan sejak pukul 01.00 WIB, Rabu dinihari tadi. Dia menyebut pengoperasian KMP Jatra II ini telah dikoordinasikan dengan BPTD Ketapang. Jika tidak, kata dia, muatan semakin banyak yang menumpuk di Pelabuhan Gilimanuk.
“Akhirnya diputuskan tim dari ASDP dan BPTD agar KMP Jatra II bisa operasi di Ketapang-Gilimanuk agar bisa mengurai kepadatan di Gilimanuk,” tegasnya.
Dijelaskannya, KMP Jatra II memiliki itu tenaga kurang lebih 3.500 GT. Kapal ini bisa mengangkut kendaraan 400 unit roda dua dan kendaraan kecil 34 unit. Dia menambahkan, KMP Jatra II ini sehari-harinya merupakan kapal long distance ferry di lintasan Ketapang-Lembar.
“Sampai sekarang KMP Jatra II masih beroperasi karena di Gilimanuk masih padat,”ujarnya.
Tri menyebut, pengoperasian KMP Jatra II ke lintasan Ketapang-Gilimanuk tidak akan mengganggu penyebarangan Lintasan Ketapang-Lembar. Karena masih ada empat kapal lain yang beroperasi di lintasan long distance ferry itu.
Menurutnya, KMP Jatra II ini dimasukkan ke lintasan Ketapang-Gilimanuk untuk membantu mengurai kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Gilimanuk. Sebab, menurutnya, lintasa Ketapang-Gilimanuk ini merupakan lintasan untuk mudik nasional.
“Karena dua tahun tidak ada mudik, tahun ini mulai ada lonjakan, prioritasnya Ketapang-Gilimanuk,” tegasnya lagi.
Lebih jauh dijelaskan, lintasan Ketapang-Lembar lebih didominasi kendaraan logistik. Pelayanan di lintasan ini tetap berjalan sebagaimana biasanya dengan empat kapal yang ada. Untuk kendaraan logistik yang hendak menyeberang ke Lembar, sebagian ditampung di kantung parkir, sebelah utara Hotel Banyuwangi Beach.
“Ditampung di Bulusan dulu. Agar tidak menimbulkan kemacetan,” pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Koordinator Satpel BPTD Ketapang, Rocky Putirai KMP Jatra II merupakan kapal perbatuan karena terjadinya lonjakan pemudik. Dia menyebut, menyatakan pada pagi tadi antrean kendaraan di Gilimanuk sempat mencapai wilayah Melaya. Namun saat ini sudah berkurang. Antrean hanya ada di dalam area pelabuhan saja.
Karena hanya kapal perbantuan, KMP Jatra II hanya mengambil penumpang dari pelabuhan Gilimanuk saja. Begitu penuh langsung berangkat tanpa ada patokan port time. Sedangkan di Pelabuhan Ketapang hanya menurunkan penumpang.
“Dia mengurai yang di Gilimanuk. Tidak mengambil penumpang di Ketapang. Dia hanya mengambil di Gilimanuk saja,” ujarnya.
KMP Jatra II tidak diizinkan mengambil penumpang di Pelabuhan Ketapang karena bisa merusak jadwal regular. Karena kapal ini bukan kapal reguler yang eksisting di lintasan Ketapang-Gilimanuk. Kapal ini eksisting di lintasan Ketapang-Lembar.
“Bisa jadi besok sampai lusa. Kalau sudah normal kita keluarkan dan kembali ke lintasan Ketapang-Lembar,” katanya.