Atasi Konflik Nagorno-Karabakh, Presiden Prancis Tawarkan Bantuan
Prancis siap memberikan bantuannya dalam membangun solusi yang langgeng dan adil bagi semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian konflik Nagorno-Karabakh, menurut laporan biro pers Presiden Prancis Emanuel Macron.
Kantor pers kepresidenan melaporkan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat 13 November 2020 bahwa Presiden Macron mengadakan percakapan telepon dengan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan.
Presiden mengungkapkan isinya terkait gencatan senjata, menegaskan kembali persahabatannya dengan Armenia dan juga menyatakan kesiapannya untuk menemukan solusi politik yang adil dan langgeng untuk masalah Nagorno-Karabakh, yang akan dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat, menurut pernyataan tersebut.
Pada 9 November, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menandatangani pernyataan bersama tentang gencatan senjata lengkap di Nagorno-Karabakh, yang berlaku pada 10 November tengah malam Waktu Moskow.
Pemimpin Rusia tersebut mengatakan Azerbaijan dan Pihak Armenia akan mempertahankan posisi yang mereka pegang dan bahwa penjaga perdamaian Rusia akan dikerahkan ke wilayah tersebut.
Bentrokan baru antara Azerbaijan dan Armenia meletus pada 27 September, dengan pertempuran sengit berkecamuk di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh. Kedua pihak yang terlibat konflik telah melaporkan adanya korban, di antaranya adalah warga sipil.
Baku dan Yerevan sejauh ini telah membuat tiga perjanjian gencatan senjata, tetapi masing-masing gagal bertahan karena kedua belah pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata.