Atasi Kesenjangan Harga LPG 3 Kg, Bupati Jember Minta Rekomendasi Pendirian Agen dipermudah
Bupati Jember Hendy Siswanto meminta sejumlah OPD mengantisipasi terjadinya lonjakan harga kebutuhan masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha. Salah satunya agar selalu memantai proses distribusi dan harga gas LPG 3 Kg.
Hendy Siswanto mengatakan, setiap momen hari raya keagamaan, harga kebutuhan pokok di Jember biasanya mengalami peningkatan. Karena itu, seluruh pihak terkait harus melakukan rencana aksi untuk menyikapi hal itu.
Menjelang Idul Adha, kebutuhan yang berpotensi naik adalah palawija dan bumbu-bumbuan. Sejauh ini, langkah antisipasi kenaikan harga, Pemkab Jember sudah menggelar pasar murah secara terjadwal sampai tanggal 28 Juni 2024.
Selai itu, barang yang berpotensi mengalami kelangkaan adalah tabung Gas LPG 3 Kg. Persoalan gas LPG 3 Kg menurut Hendy tidak hanya terjadi di Jember, tetapi juga hampir di kabupaten dan kota di Jawa Timur. Bahkan Jawa Barat juga mengalami persoalan yang sama terkait tabung gas LPG 3 Kg.
Persoalan gas LPG 3 Kg di Jember sempat terjadi menjelang hingga pasca Hari Raya Idul Fitri. Saat itu pihak Pertamina harus menambah stok untuk Jember.
Atas persoalan itu, Pemkab Jember melakukan sidak ke berbagai lokasi dan diketahui penyebab kelangkaan LPG adalah pelaku UMKM.
Satu pelaku UMKM saja waktu itu bisa menghabiskan 20 tabung per hari. Padahal sesuai aturan pembelian tabung gas LPG 3 Kg harus dibatasi berdasarkan NIK.
Persoalan tabung gas LPG 3 Kg di Jember tak hanya akibat pelaku UMKM. Berdasarkan hasil sidak ke hotel dan kafe, Hendy menemukan pihak pengelola masih menggunakan tabung gas LPG 3 Kg.
“Gas LPG 3 Kg bagi warga tidak mampu dan mikro. Pembeliannya harus dibatasi pakai NIK. Namun di lapangan ada pedagang UMKM menghabiskan 20 tabung gas LPG 3 Kg per hari,” katanya, Rabu, 12 Juni 2024.
Agar persoalan serupa tidak terulang, Pemkab Jember saat ini mengupayakan solusi. Solusi yang pertama melakukan penambahan jumlah tabung gas di Jember.
Kedua, Pemkab Jember akan mendorong penambahan agen LPG di Jember. Karena itu, Hendy meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempermudah penertiban surat rekomendasi pendirian agen LPG.
Hendy yakin, dengan menambah agen, maka jumlah tabung gas di Jember akan bertambah. Selain itu, penambahan agen juga akan mengatasi kesenjangan harga.
Sejauh ini, masyarakat mendapatkan tabung gas LPG 3 Kg dengan harga tinggi. Sebab, mereka membeli ke pengecer. Pengecer wajar menaikkan harga karena ada biaya ongkos yang dikeluarkan.
Kendati demikian, Hendy meminta agar agen tidak melakukan kecurangan. Sebab, ada potensi pelanggaran agen sekaligus menjadi pengecer. Sehingga stok LPG yang ada di agen miliknya habis dengan cepat, karena diecer sendiri.
“Teman-teman yang ingin membuka agen, saya minta Disperindag berikan saja rekomendasinya. Kalu perlu berikan rekomendasi sebanyak-banyaknya. Dalam waktu lima hari ini kita akan lakukan sidak ke beberapa titik,” pungkasnya.
Advertisement