Dua Underpass Akan Dibangun, Pemkot Berharap Swasta Patungan Lagi
Setelah berhasil membangun underpass di Jalan Mayjend Sungkono, Pemerintah Kota Surabaya menargetkan akan membangun dua underpass di daerah lainnya. Terutama di daerah yang sering terjadi kemacetan.
Kepala Dishub Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, underpass menjadi pilihan Pemkot untuk mengatasi kemacetan di Surabaya. Lantaran, untuk membangun angkutan umum massal membutuhkan investasi yang besar, sedangkan pemkot belum mampu.
"Concern kami tahun depan adalah mengatasi kemacetan. Terutama juga yang menyilang dengan jalur kereta api. Kami akan bangun underpass di daerah itu," kata Irvan kepada ngopibareng.id, Senin 30 Desember 2019 di Balai Kota Surabaya.
Menurut Irvan, meskipun lebih mahal, underpass jauh lebih cantik daripada membangun jalan layang atau fly over. Selain itu, tingkat polusi yang dihasilkan juga jauh lebih rendah daripada fly over
"Kalau kita bangun fly over itu estetika kota jadi jelek. Untuk tingkat polusi jauh lebih tinggi. Tidak masalah lebih mahal, tapi lebih baik dan cantik," katanya.
Irvan mengatakan, di beberapa negara maju, jalanan yang dilintasi oleh jalur kereta api sebidang, pasti dibangun underpass untuk memudahkan. Selain itu dengan adanya underpass tidak membuat macet lalu lintas.
"Kalau ada kereta, underpass itu bagus. Kendaraan lain tetap jalan, kereta juga jalan. Tidak pakai palang-palang pintu lagi," katanya.
Ihwal pendanaan pembangunan underpass, Irvan menyebut semaksimal untuk tidak membebankan APBD Kota Surabaya tahun 2020. Kemungkinan terbesar adalah menggandeng pihak swasta atau pengembang untuk membangun underpass di Surabaya. Sama halnya saat membangun underpass di Jalan Mayjend Sungkono.
"Mungkin kita kerja sama lagi seperti Mayjend. Kalau pun memakai APBD, tidak full. Karena APBD kita terbatas," katanya.
Selain itu, pembangunan underpass ini juga untuk mendukung Kementerian PUPR dalam pembangunan proyek The Java Northline Upgrading Project yang akan mengembangkan jalur kereta api semi cepat Jakarta-Surabaya.
"Iya itu juga terkait juga proyek tersebut," katanya.
Seperti diketahui, untuk membangun underpass Mayjend Sungkono yang diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada 31 Mei 2019 lalu, pengembang membutuhkan dana sekitar Rp60 Miliar. Dana Rp60 Miliar hasil sumbangan dari 24 pengembang.