Atasi Banjir, Bupati Ikfina Minta Normalisasi Sungai Dipercepat
Sejumlah titik di Kecamatan Jetis Mojokerto khususnya yang berada di dekat sungai atau saluran air acapkali meluber dan membuat jalan raya hingga permukiman warga kebanjiran.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu, di mana air mengakibatkan jalan alternatif menuju Gresik harus terganggu.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, pun meninjau langsung lokasi banjir yang melanda kawasan Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto itu. Selain memastikan penanganannya, Bupati Ikfina juga melihat kondisi warga terdampak.
Di lokasi, Bupati Ikfina memantau langsung aliran sungai hingga di jalan raya, tepatnya di Simpang 4 Jetis yang menjadi titik langganan banjir.
Bupati Ikfina menilai aliran air dari dua saluran sungai yang menjadi satu tidak dapat menampung volume air dengan baik, sehingga dengan curah hujan deras mengakibatkan terjadinya luberan.
Faktor sampah juga menjadi penyumbang hambatan aliran air yang ada di sungai. Akibatnya, banjir kian parah.
“Ada beberapa kendala di sini, di antaranya adalah aliran air ini membawa sampah dan pasir. Sedangkan di sini terdapat jembatan yang dibuat oleh warga, dan beberapa jembatan tersebut rendah. Selain itu juga terdapat tiang di tengahnya. Itu yang kemudian membuat material sampah dan pasir menyumbat aliran air,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Ngopibareng.id, Jumat 19 Januari 2024.
Untuk menanggulangi hal tersebut, Bupati Ikfina meminta agar camat dan kepala desa untuk segera melakukan sosialisasi kepada warga yang terdampak banjir. Selain itu, Ia juga meminta untuk segera melakukan normalisasi sungai dengan cara membersihkan sampah di aliran sungai, serta meninjau jembatan rumah warga.
“Maka setelah ini harus ada pembersihan untuk sampah-sampah yang ada, kemudian jembatan-jembatan yang terlalu rendah memang harus dibongkar dan untuk tiang-tiang jembatan yang berada di tengah tengah sungai harus dihilangkan agar tidak menghambat aliran yang ada,” jelasnya.
Selain itu, orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto itu juga menilai, langkah menormalisasi sungai menjadi salah satu langkah yang tepat untuk mengantisipasi terjadinya banjir kembali.
“Untuk jangka panjangnya nanti bisa diserahkan kepada rekan-rekan PU terkait solusi mengenai bagaimana saluran sepanjang aliran ini menuju ke sungai besar tidak terhambat, dan akses warga untuk melewati daerah sungai ini menuju jalan tidak terganggu,” pungkasnya.