Atasi Banjir, Banyuwangi Tanam Pohon dan Buat Parit di Hulu
Pemkab Banyuwangi melakukan sejumlah upaya untuk mencegah banjir musiman di wilayah hilir. Di antaranya dengan upaya konservasi menanam tanaman keras, dan memperbanyak parit buntu penahan air (rorak).
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, ratusan tanaman keras ini mulai ditanam di kawasan Gantasan yang lokasinya berada di lereng Gunung Ijen. Begitu juga dengan pembuatan rorak, sudah mulai dilaksanakan sebagai bagian upaya penanganan banjir.
“Konservasi di wilayah hulu harus segera dilakukan. Ada ratusan tanaman keras yang sudah kami mulai tanam,” katanya, Kamis, 2 Maret 2023.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Ilham Juanda menyatakan, total 1.000 pohon keras yang disiapkan untuk ditanam. Jenis pohon yang ditanam di antaranya durian, sirsak, petai, trembesi, dan sukun.
Jenis bibit yang ditanam merupakan bibit yang sudah memiliki ketinggian sekitar 1 sampai 1,5 meter. Sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama, tanaman tersebut sudah mampu mengendalikan erosi dan curahan debit air saat intensitas hujan tinggi di wilayah hulu.
Dia menyebut, lebih dari separuh jumlah pohon yang disediakan sudah ditanam. Penanamannya dilakukan bersama-sama antara Pemkab Banyuwangi, Cabang Dinas Kehutanan wilayah Banyuwangi, Perkebunan Lidjen, dan pemerintah Desa Tamansari. “Saat ini sudah 545 pohon yang kita tanam,” katanya.
Untuk rorak yang akan dibuat, lanjutnya, totalnya mencapai 500 rorak. Saat ini sudah ada 100 rorak yang telah dibuat. “Sisanya, baik pohon maupun rorak, ditarget rampung akhir Maret,” janjinya.
Pembuatan rorak dan penanaman tanaman keras tersebut sebagai salah satu upaya menyiapkan catchment area atau daerah tangkapan air di kawasan lereng Ijen. Ketinggian rata-rata antara 500-900 mdpl.
“Di sekitar perkebunan ini ada dua Daerah Aliran Sungai (DAS) yang semuanya bermuara di kawasan kota Banyuwangi, yakni di DAS Kalibendo dan DAS Kalilo,” terangnya.