Atasi Ablasio Retina dengan Bedah Vitrektomi di RS Mata Undaan
Salah satu penyakit mata yang perlu diwaspadai adalah ablasio retina. Penyakit ini terjadi karena lepasnya selaput retina pada dinding belakang bagian dalam bola mata.
Karenanya, hal ini bisa membuat mata buta secara permanen jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya membagikan solusi bagi pasien dengan diagnosa mengalami ablasio retina.
Pemaparannya disampaikan oleh dokter Donny Wishnu Chandra, Sp.M Divisi Vitreoretina sebagai berikut.
Melalui akun Instagram resmi RS Mata Undaan @rs.mataundaan berjudul “Ruang Dokter: Bedah Vitrektomi untuk Pasien Ablasio Retina”, dokter Donny membuka dengan memberi gambaran terkait metode dalam menangani ablasio retina.
“Tindakan untuk kasus retina lepas atau ablasio retina dilakukan dengan menempelkan retina yang lepas tadi. Tindakan pertama, cairan di dalam mata akan dikeluarkan. Kemudian retina akan direkatkan dengan gas dan dilakukan laser untuk memperkuat retina,” katanya.
Dokter Donny melanjutkan, “Setelah dilaser, kemudian dipasang tampon yang sifatnya menjaga retina yang sudah tertanam dan ditutup. Kemungkinan operasi ini berlangsung selama satu jam dan menggunakan bius lokal selama proses berlangsung. Setelahnya pasien kembali ke ruang rawat inap untuk melakukan tindakan manuver tengkurap,” imbuhnya.
Tiga Tindakan untuk Atasi Ablasio Retina
Dalam video berdurasi 11 menit 02 detik itu dokter Donny menyebut, ada tiga jenis tindakan untuk pasien penderita ablasio retina. Salah satunya Pneumatic Retinopexy, menyuntikkan udara ke dalam bola mata dengan tujuan mendorong retina yang lepas agar mendekati dinding bola mata.
Selain itu, ada pula tindakan Scleral Buckle. Di mana tindakan ini dilakukan dengan memberikan sabuk dari luar dinding bola mata, sehingga mendekatkan dinding tersebut ke retina yang lepas. “Ini dijahit, supaya dinding sabuk tadi tidak lepas ke arah depan atau keluar,” paparnya.
Terakhir, tindakan Vitrektomi. Adalah tindakan menanam kembali retina yang lepas agar mendekati dinding bola mata yang dilanjutkan dengan teknik laser. “Keberhasilan operasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan tindakan lain. Jadi, yang sering dilakukan tim kami adalah tindakan ini,” katanya.
Vitrektomi Diperkuat Endolaser
Dokter Donny mengatakan, tindakan vitrektomi adalah membersihkan cairan di dalam bola mata yang disebut sebagai vitreus. Di mana vitreus ini berbentuk jeli yang terdiri dari berjuta juta serabut. Tindakan vitrektomi sendiri adalah pencacahan atau mengiris serabut-serabut tadi.
“Setelah vitreus kita cacah, kita lakukan aspirasi atau disedot. Kemudian vitreus kita ganti dengan air. Hal ini tentunya memudahkan dokter mendorong retina yang lepas tadi dengan udara. Setelah lekat dilakukan penguatan dengan teknik endolaser, di mana laser yang kita bentuk memberikan kekuatan terhadap retina yang lepas tadi. Setelah adanya penguatan akan ditahan menggunakan tampon,” jelasnya.
dr. Donny menambahkan bahwa tampon yang digunakan untuk menahan retina setelah dilakukan endolaser jenisnya pun beragam. Antara lain gas, sulfur hexa fluoride, dan silicon oil.
Tampon Gas vs Silicon Oil dalam Vitrektomi
Dokter Donny menyebut, setelah melakukan bedah vitrektomi tentunya dinding dari retina yang telah direkatkan ditahan dengan tampon. Ada dua jenis yang digunakan di RS Mata Undaan, yaitu gas atau silicon oil. Gas memiliki ketahanan yang sementara jika dibandingkan dengan silicon oil. Ketahanan gas akan hilang setelah satu minggu, dua minggu bahkan satu bulan. Tergantung pada jenis gas yang digunakan.
Sementara, silicon oil akan bertahan lebih lama. Namun silicon oil memiliki kelemahan. “Silicon oil berangsur-angsur akan menjadi kotor, daya tekan berkurang, dan menimbulkan komplikasi penyakit lainnya. Bertahan paling lama empat hingga enam bulan,” katanya.
Dokter Donny melanjutkan, “Jika kotor daya tahannya berkurang dan harus dilakukan pengangkatan atau evakuasi. Karena dapat menimbulkan komplikasi glaukoma”.
Faktor Penentu Keberhasilan Vitrektomi
Faktor yang menentukan keberhasilan tindakan bedah vitrektomi dalam penanganan ablasio retina tergantung dari banyak hal. Antara lain kapan atau lama dari retina yang terlepas tadi. Untuk memudahkan pemahaman, dokter Donny membuat perumpaan seperti tanaman.
“Saya mengidentikkan seperti tanaman yang lepas dari tanah. Semakin lama di luar tanah, dia akan semakin kering dan layu. Tindakan penanaman pada retina yang lepas semakin lama akan semakin jelek. Sementara semakin cepat ditanam seusai di luar tanah, maka semakin mudah,” katanya.
Tak hanya itu, faktor keberhasilan lainnya adalah ketika ablasio retina ditangani sejak dini. Sebab, syaraf retina dapat tetap dipertahankan dengan optimal. Di sisi lain tindakan vitrektomi dapat menimbulkan beberapa risiko komplikasi. Kendati demikian, risiko ini dapat dicegah.
“Risiko salah satunya infeksi, kuman bisa masuk dari mana saja. Kedua perdarahan, retina yang ditanam tersenggol pembuluh darah. Atau ketika membuat luka sayatan ternyata mengenai pembuluh darah besar,” bebernya.
Selain itu katarak, di mana metabolisme dalam bola mata terganggu. “Terdapat sel radang yang akan menumpuk dalam bola mata, menempel dalam lensa sehingga terjadi katarak,” katanya.
Dokter Donny memaparkan, faktor seperti sel radang atau silicon oil dan gas yang dimasukkan akan menaikkan tekanan dalam bola mata yang dapat mengarah ke glaukoma. Ada pula pada kasus lain seperti retina lepas yang sudah lama mengalami kekakuan.
“Di mana waktu retina ditanam, dia tidak tertanam. Jadi lepas lagi. penanaman syaraf retina tidak sempurna,” ucapnya.
Hal penting setelah operasi Vitrektomi
Dokter Donny menutup penjelasannya dengan hal yang perlu diperhatikan pasien setelah operasi vitrektomi. Yaitu berusaha menjaga retina yang telah direkatkan menggunakan tampon dengan melakukan manuver. Tujuannya menjaga kinerja penahanan di bola mata agar mendukung kesembuhan. Sebab, tampon bisa lepas.
“Ketika retina lepas di bagian atas, tentunya tampon atau silicon oil itu dibawa ke atas. Caranya duduk dengan tegap sehingga silicon oil itu akan mengapung. Bila terlepas di belakang, Anda harus membawa silicon oil tadi ke belakang dengan posisi membungkuk atau facedown. Anda menghadapkan wajah ke arah bawah, setara dengan bokong,” katanya.
Namun, apabila retina yang lepas pada bagian bawah, mengatasinya membawa tampon ke bawah. Caranya dengan bersujud, di mana kepala harus di bawah bokong. Selain itu, hal lainnya yang perlu diperhatikan antara lain mencegah terjadinya infeksi, menghindari faktor eksternal air dan debu dengan melakukan pembatasan, dan mengonsumsi obat secara teratur sesuai resep dokter.
“Juga tidak melakukan tindakan berat, karena setelah dilakukan pembedahan, mata masih rapuh. Sebab dikhawatirkan nanti bisa lepas lagi. Penting juga untuk kontrol ke dokter spesialis mata,” tutupnya.
Advertisement