Atap Rumah Ambrol, Warga Jojoran Surabaya Minta Pemkot Membantu
Hujan deras disertai angin dengan intensitas kencang melanda Kota Surabaya, Senin 22 Januari 2024 sore hingga malam hari. Peristiwa alam ini menyebabkan kerugian bagi belasan rumah warga yang berlokasi di Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya.
Terhitung ada 12 rumah warga di kawasan Jalan Jojoran III dan Jojoran VA, atapnya ambrol disapu oleh hujan deras dan angin kencang.
Mi'atuh Haba, salah satu warga yang rumahnya terdampak mengatakan, ketika hujan dan angin kencang menyapu atap rumahnya, ia beserta anak semata wayangnya tidak sedang berada di rumah karena bekerja.
"Saya dihubungi Mas, pas kejadian itu sekitar pukul 15.00 WIB. Saya masih kerja jadi asisten rumah tangga dan anak saya juga lagi bekerja juga di luar," ujarnya, Selasa 23 Januari 2024.
Pantauan Ngopibareng.id di lokasi, rumah korban terletak di Jalan Jojoran III nomor 42 RT 6 RW 8. Kondisinya mengalami kerusakan yang cukup parah di bagian depan dan dalam rumah.
"Ini yang terdampak teras, ruang tamu, dan dua kamar tidur. Asbes di teras terbang dan genteng-genteng rumah saya ambrol, Mas," tambah Mi'atuh Haba.
Janda satu anak ini berharap dirinya dapat dibantu oleh Pemerintah Kota Surabaya. Apalagi ia beserta keluarganya tergolong dalam Keluarga Miskin (Gamis).
"Sudah didata oleh BPBD dan Kecamatan. Semoga bisa dibantu mas karena saya juga janda dan tidak mampu kalau memperbaiki rumah ini," jelasnya.
Nasib serupa juga dialami oleh Agus. Ia bersama keluarganya tinggal di Jalan Jojoran V Timur Blok A Nomor 3. Agus memiliki usaha cuci baju di rumahnya. Saat hujan deras disertai angin kencang, asbes rumahnya yang jadi korban.
"Saya mau mengambil jemurannya pelanggan. Tidak selang berapa lama datang hujan dan angin kencang lalu asbes rumah saya ke angkat. Kurang lebih kejadiannya sekitar jam 15.00 WIB," ungkapnya.
Agus juga menerangkan, peristiwa ini juga menyebabkan beberapa ruangan di rumahnya terdampak. Termasuk hasil cucian kepunyaan para pelanggannya.
"Yang terdampak ruang tamu dan dua kamar tidur. Banyak pakaian pelanggan yang harus kami cuci lagi karena kena dampak atap ambrol ini," tuturnya.
Untuk sementara waktu, dirinya beserta istri berjaga di rumah tersebut. Sementara anak-anaknya dititipkan ke rumah keluarga di kawasan Manyar Sambongan, hingga kondisi rumahnya kondusif.
Dengan situasi yang menimpanya, Agus berharap dirinya mendapat bantuan pembenahan rumah dari Pemkot Surabaya.
"Sekarang harga-harga pada mahal semua mas. Tidak mungkin kami yang benahi sendiri. Kami berhadap bisa diberikan bantuan oleh Pemkot Surabaya," pungkasnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Kota Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, rumah korban terdampak hujan disertai angin kencang telah diberikan penanganan kedaruratan oleh BPBD Kota Surabaya.
"Kedua belas rumah sudah kami bantu penanganannya hingga tadi malam. Penanganan darurat tersebut adalah berupa pemasangan terpal," tuturnya.
Terkait bantuan penanganan lainnya yang akan diberikan oleh BPBD Kota Surabaya maupun instansi lainnya, khususnya untuk mereka yang tergolong gamis, Buyung berujar bahwa hal tersebut sedang dikoordinasikan.
"Hal-hal tersebut masih kami koordinasikan dengan OPD-OPD terkait," pungkasnya.
Advertisement