Atap Gedung Sekolah Runtuh Siswa Belajar di Tenda
Kegiatan belajar mengajar dimulai lagi hari ini, Senin 6 Januari 2020. Para siswa bersuka ria kembali ke sekolah. Mereka bisa bertemu guru dan teman-temannya setelah libur semesteran.
Tetapi kegembiraan itu tidak dirasakan oleh siswa SDN Cirimekar 02, Bogor, Jawa Barat. Para siswa harus menyaksikan atap gedung sekolah yang ambruk.
Sebanyak 203 siswa terpaksa belajar di tenda darurat. Tenda ini mendapat pinjaman dari Direktorat Pembinaan SD Kemendikbud.
"Tidak anak enak Pak belajar di tenda, sempit, enak belajar di kelas," keluh seorang siswa bernama Dea.
Siswa kelas 4 itu harus belajar di tenda bergabung dengan teman-temannya dari kelas 2, 3, dan 5. Mereka sesekali menatap sedih melihat atap gedung sekolahnya yang sudah tak berbentuk sama sekali.
Atap terbuat dari kerangka baja itu runtuh akibat hujan disertai angin di awal Tahun Baru, 1 Januari 2020.
Kepala Sekolah SDN Cirimekar 2, Siti choiriyah mengaku sedih melihat kondisi gedung sekolah yang sudah tidak bisa dipergunakan.
Kejadian ini mengingatkan peristiwa ambruknya gedung SD di Pasuruan yang menewaskan seorang murid dan seorang guru.
"Saya tidak bisa membayangkan kalau runtuhnya atap gedung SDN Cirimekar ini terjadi waktu kegiatan belajar mengajar berlangsung," kata Chouriyah kepada ngopibareng.id, Senin 6 Januari 2020.
Keterbatasan para siswa belajar di dalam tenda disaksikan sendiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Ia sengaja berkunjung ke SD Cirimekar 02 sembari berjanji akan segera memperbaikinya.
"Anak-anak yang sabar, tetap bersemangat belajar meskipun ada bencana. Gedung yang rusak ini segera kami perbaki, supaya anak anak bisa belajar seperti semula," ujarnya di depan para siswa yang sedang belajar di tenda darurat.
Kunjungan dan janji Mendikbud ini menjadi penyejuk bagi guru dan para siswa yang sedang sedih akibat runtuhnya atap gedung sekolah tempat mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar selama ini.