Asyik...Tambah Lagi Hotel Bintang 4 di Banyuwangi
Banyuwangi: Makin banyak fasilitas hotel berbintang di Banyuwangi. Setelah Hotel Santika dan el Royale, baru saja diresmikan Harvest Resort & Village. Hotel baru yang menyediakan fasilitas untuk MICE (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition) ini diresmikan Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Bupati Azwar Anas akhir pekan ini.
Menariknya, lokasi hotel ini sangat strategis. Ada di Kecamatan Licin yang notabene merupakan salah satu basecamp untuk menuju kawasan wisata Ijen. Jadi selain MICE, destinasi Ijen bisa sekalian dinikmati tamu yang datang ke Banyuwangi.
"Banyuwangi letaknya strategis karena dekat dengan Bali. Banyuwangi itu indah dan jika ingin menjadi destinasi wisata unggulan, Banyuwangi harus punya bandara internasional," kata Arief yang juga asli Banyuwangi ini.
Tiga poin penting langsung disampaikan Menpar Arief dalam sambutannya. Pertama, dalam pengembangan destinasi dia memperkenalkan 3A, Atraksi, Akses dan Amenitas. Hadirnya Harvest Resort & Village itu adalah bentuk pengembangan amenitas, yang menjadi critical bagi pengembangan destinasi.
Kedua, point penting yang disampaikan Menpar Arief Yahya adalah pembangunan ballroom/conference venue/conference venue yang besar di Banyuwangi yang berkapasitas 1000 orang di Harvest Resort & Village itu. “Itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk gelaran event MICE sebanyak banyaknya. Karena MICE ini makin menjanjikan,” jelasnya.
Dalam waktu dekat, juga akan beroperasi sejumlah hotel berjaringan. Di antaranya, jaringan Hotel Aston dan Hotel Agastya. Pembangunan Hotel Aston di Jalan Brawijaya telah dimulai sejak Oktober 2016 lalu. Hotel delapan lantai tersebut diproyeksi mulai beroperasi Oktober mendatang. Sementara itu, pembangunan Hotel Agastya yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso, juga terus berlangsung.
Anas mengatakan, pengusaha hotel menanamkan investasi di Bumi Blambangan murni pertimbangan bisnis. Artinya, pihak investor telah menghitung return of investment (ROI) alias rasio provitabilitas. Untuk itu, pihak Pemerintah Daerah menargetkan Banyuwangi menjadi Kota MICE.
“Selama ini orang lebih memilih Kota Batu, Surabaya, Bali untuk lokasi rapat. Kalau mereka memilih Banyuwangi, bisa jadi jumlah kamar hotel yang ada saat ini akan kurang. Nah, saat itu terjadi, izin pendirian hotel baru akan dibuka kembali, sehingga investor bisa mendapatkan kepastian,” pungkasnya.
Sementara, owner Harvest Resort & Village, Aminoto mengatakan, sejak lama yakin Banyuwangi bakal tumbuh pesat. Sebab itu dirinya tidak ragu berinvestasi membangun hotel di negeri Sunrise of Java ini.
"Ini sebagai dukungan kita atas tumbuh pesatnya pariwisata di Banyuwangi. Kami melihat dari tahun ke tahun kunjungan wisatawan di Banyuwangi terus meningkat dan kebutuhan amenitasnya masih kurang," kata Aminoto.
Dengan nilai investasi lebih dari Rp 50 miliar, Harvest Resort & Village ini menyasar kelas menengah ke atas. Dengan jumlah kamar sebanyak 40 kamar, tingkat okupansinya ditarget mencapai 80 persen. (azh)