Rumah Nenek Nihayah di Banyuwangi Ambruk Setelah Diguyur Hujan
Akibat diguyur hujan deras selama dua jam, rumah milik Nihayah, 86 tahun, warga Dusun Krajan, Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, ambruk. Persitiwa yang berlangsung pada Senin, 20 Januari 2020, menyebabkan tulang lengan Nihayah cidera tertimpa reruntuhan atap.
Rumah berdinding bambu seluas 6x7 meter ambruk ketika Nihayah sedang memasak di dalam rumah. Suara berderit terdengar mendahului ambruknya rumahnya.
"Sambil masak di dapur biasanya (nenek Nihayah) duduk sambil makan sirih. Tiba-tiba ada suara kretek-kretek. Kemudian dia berusaha lari," kata cucu korban, Faizin, 48 tahun.
Namun kondisinya yang sudah renta, membuat geraka nenek tidak bisa cepat. Sehingga dia tetap tertimpa rumahnya yang ambruk. Salah satu bagian rumah mengenai pundaknya. Sehingga mengakibatkan persendian lengannya bergeser.
Kini Nihayah dirawat di rumah Faizin. Perempuan yang sudah renta ini tampak kesakitan akibat persendiannya yang bergeser. Lenganya tampak dibalut dengan kain. Sesekali dia tampak memegangi lengan kanannya sambil mengeluh sakit.
"Penyebab ambruknya kemungkinan imbas dari hujan lebat yang terjadi kemarin (Minggu, 19 Januari 2020), kata Faizin.
Rumah Nihaya rata dengan tanah setelah hujan lebat mengguyur selama dua jam, pada Minggu petang.
Camat Kabat, Susanto Wibowo menyatakan, atapnya yang menggunakan genteng rumah Osing buatan lawas. Genteng model lama memiliki daya serap air yang cukup kuat. Sehingga genteng yang berat menyebabkan penyangganya tak mampu menopang atap.
"Nihayah kebetulan posisi berada di dalam dan tertimpa reruntuhan. Untuk biaya perawatan bisa terbantu karena sudah memiliki KIS dan mendapatkan bantuan pangan Non tunai (BPNT) dari pemerintah. Untuk percepatan perbaikan sudah kami usulkan melalui Baznas Kabupaten," ujarnya.