Asy-Syibli Masuk Surga Karena Kucing, Dikisahkan Syekh Nawawi
Kasih sayang diajarkan Islam. Saling menyayangi karena sesama makhluk ciptaan Allah Ta'ala menjadi penyebab seorang ulama ahli tasawuf masuk surga.
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya menegaskan :
سُئِلَ الشِّبْلِيُّ بَعْدَ مَوْتِهِ عَنْ حَلِهِ فِى الْمَنَامِ، فَقَالَ : قَالَ اللهُ تَعَالَ لِيْ : يَا أَبَا بَكْرٍ : أَتَدْرِيْ بِمَ غَفَرْتُ لَكَ؟ قُلْتُ : بِصَالِحِ عَمَلِيْ، قَالَ : لَا. قُلْتُ : بِإِخْلَاصِ عُبُوْدِيَّتِيْ، قَالَ : لَا. قُلْتُ : بِحَجِّيْ وَ صَوْمِيْ وَ صَلَاتِيْ، قَالَ : لَا. قُلْتٌ : بِهِجْرَتِيْ لِلصَّالِحِيْنَ وَ لِطَلَبِ الْعِلْمِ، قَالَ : لَا. قُلْتُ : إِلَهِيْ فَبِمَ؟ فَقَالَ تَعَالَى : أَتَذْكُرُ حِيْنَ كُنْتَ تَمْشِيْ فىِ دَرْبِ بَغْدَادَ فَوَجَدْتَ هِرَّةَ صَغِيْرَةَ قَدْ أَضْعَفَهَا اْلبَرْدُ وَ هِيَ تَنْزَوِىْ مِنْ شِدَّتِهِ، فَأَخَدْتَهَا رَحْمَةً لَهَا وَ أضدْخَلْتَهَا فِى فَرْوٍ كَانَ عَلَيِكَ وِقَايَةً لَهَا؟ فَقُلْتُ : نَعَمْ، فَقَالَ تَعَالَى : بِرَحْمَتِكَ لِتِلْكَ الْهِرَّةِ رَحِمْتُكَ.
Setelah Imam Asy-Syibli wafat pernah diimpikan oleh seorang sahabatnya, dalam suatu impian ditanyai tentang keadaan nasib dirinya. Beliau menjelaskan dan katanya : Allah menanyai aku dengan firman-Nya : Wahai Abu Bakar ( nama asli Imam Syibli ), mengapa Aku mengampunimu?
Aku pun menjawab : Dengan amal shalihku.
Allah berfirman : Bukan.
Lalu aku berkata : Dengan keikhlasan ibadahku.
Allah berfirman : Tidak juga. Aku berkata : Dengan haji, puasa dan salatku.
Allah berfirman : Juga bukan.
Aku berkata : Dengan bepergianku kepada orang shalih dan mencari ilmu.
Allah berfirman : Tidak.
Kemudian aku ganti bertanya : Oh, Tuhanku, lantas dengan apakah itu?
Allah berfirman : Ingatkah kamu di kala tengah berjalan menelusuri kota Baghdad, lalu kamu menemukan seekor kucing kecil yang tidak berdaya lantaran menggigil kedinginan, kemudian karena kasihan kamu pungut ia dan kamu selamatkan di dalam kehangatan jubah tebalmu itu?
Aku pun menjawab : Benar Tuhan, aku ingat. Allah pun berfirman lagi : Lantaran kasih sayangmu terhadap kucing itu, Aku pun kasih sayang padamu.
Demikian sebagaimana termaktub dalam Kitab Nashaihul Ibad, halaman 16.
Dengan melihat cerita di atas, Imam Asy-Syibli memberikan kasih sayangnya kepada kucing kecil saja, maka Allah memberi rahmat (kasih sayang) kepada Beliau, padahal yang diberi kasih sayang itu hanya binatang, apalagi kalau kita menolong dan menyayangi kepada orang lain dengan hati yang tulus dan ikhlas.
Maka dari itu, mari kita menolong dan menyayangi kepada saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah, sedang sakit, korban bencana alam dan tertimpa penderitaan lainnya.
"Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu cinta kepada Allah, selalu cinta kepada Rasulullah, selalu cinta kepada makhluk Allah, semoga kita selalu dicintai oleh Allah Swt. Amin.!!!'
Demikian pesan Islam disampaikan Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat bagi kita sekalian.