Vaksin AstraZeneca Lebih 'Manjur' Dibanding Sinovac
Terlepas dari riuh vaksin AstraZeneca yang menggunakan tripsin babi dalam pembuatannya, ternyata vaksin ini diklaim lebih tinggi efektivitasnya untuk mencegah Covid-19.
Berdasarkan hasil uji coba terkini di Amerika Serikat dengan skala besar, vaksin AstraZeneca ternyata 76 persen ampuh dalam mencegah Covid-19. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan vaksin Sinovac yang oleh Badan Pengawas dan Obat Makanan (BPOM) Indonesia menyebut efikasi vaksin Sinovac hanya 65,3 oersen.
Pejabat kesehatan AS sebelumnya pekan ini menegur produsen obat tersebut lantaran menggunakan "informasi kedaluwarsa" saat memperhitungkan bahwa vaksin tersebut 79 persen ampuh.
Hal itu menandai kemerosotan baru bagi vaksin AstraZeneca, yang pernah disanjung sebagai sebuah tonggak sejarah dalam melawan pandemi COVID-19, tetapi dirundung oleh berbagai keraguan soal kemanjuran vaksin beserta potensi efek sampingnya.
Keyakinan terhadap vaksin AstraZeneca kian menipis pada Maret ini ketika belasan negara, mayoritas di Eropa, menghentikan sementara pemberian vaksin tersebut setelah terdapat laporan yang mengaitkan vaksin AstraZeneca dengan kasus pembekuan darah yang langka pada segelintir orang.
AstraZeneca pada Senin (22/3) mengatakan analisis data sementara menunjukkan bahwa vaksin, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford itu, 100 persen ampuh melawan bentuk penyakit kritis atau parah.
Advertisement