Asrama Inggrisan Banyuwangi Segera Direvitalisasi
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi akan merevitalisasi Asrama Inggrisan menjadi destinasi wisata heritage. Gayung bersambut, rencana ini mendapat dukungan dari Kepala Staf TNI Angkata Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
Pimpinan tertinggi matra darat ini bahkan mendorong revitalisasi ini secepatnya dilaksanakan.
Dudung bersama pejabat utama TNI AD melihat langsung lokasi Asrama Inggrisan. Jenderal bintang 4 ini didampingi Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Sekda Banyuwangi Mujiono dan sejumlah pejabat lain. “Ini salah satu destinasi di Banyuwangi yang kami sebut Asrama Inggrisan,” kata Ipuk dalam sambutannya.
Dia menyebut, tujuan revitalisasi ini agar tempat yang dibangun Belanda pada abad 17 itu bisa lebih bermanfaat. Menurutnya, Asrama Inggrisan memiliki nilai sejarah yang penting untuk edukasi. Sehingga sejarah yang melekat pada tempat ini tidak hanya menjadi perbincangan saja. “Tapi juga bisa dilihat anak-anak kita di Banyuwangi,” katanya.
Ipuk menambahkan, Pemkab Banyuwangi sudah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk melakukan revitalisasi Asrama Inggrisan ini. Menurutnya, Menteri PUPR sangat mendukung dan ingin menyegerakan agar revitalisasi ini bisa terlaksana dengan cepat.
“Kami berharap Bapak KSAD memiliki kebijakan yang beriringan dengan kami sehingga ada percepatan dalam revitalisasi wilayah ini,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Asrama Inggrisan dibangun pada tahun 1776 oleh Kolonial Belanda. Pada abad 18 tempat ini diambil alih oleh kantor dagang Inggris. Tempat ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya di Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur pada tahun 2021 dan Bupati Banyuwangi menetapkan sebagai cagar budaya tahun 2018.
Tempat ini merupakan rangkaian kabel telegram bawah laut dimulai dari eropa, India sampai Singapura sambung ke Jakarta/Batavia. Kemudian disambung jalur Daendel 1.000 km Anyer-Panarukan tembus Banyuwangi dan sambung kabel bawah laut telegram ke kota Broome, Australia.
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyatakan, Asrama Inggrisan merupakan cagar budaya yang selama ini ditempati anggota Kodim 0825 Banyuwangi. Tempat ini menurutnya memang aset milik kodim dan bersertifikat.
Dia menjelaskan, ada ide dari Bupati Banyuwangi dan Menpan RB tempat ini sangat bagus sebagai aset pariwisata. Diapun mendukung rencana tersebut dan menyampaikan pada seluruh anggota Kodim 0825 yang tinggal di sana untuk segera pindah. Untuk proses administrasinya bisa menyusul.
“Ini untuk kepentingan bangsa dan Negara, menurut saya kita segara pindah ke tempat yang ditentukan oleh pemda,” katanya.
Anggota Kodim Banyuwangi yang tinggal Asrama Inggrisan, menurutnya sebanyak lima orang sudah pindah ke tempat yang juga aset kodim. Sedangkan 6 orang lainnya sementara dikontrakkan oleh pemerintah daerah.
Kalau bisa, lanjutnya, revitalisasi ini bisa secepatanya diproses. Karena ini merupakan kebanggaan bagi Pemkab Banyuwangi. Diapun berharap adanya cagar budaya yang akan direhab ini akan semankin meningkatkan pariwisata di Banyuwangi ini.
Dia menegaskan, aset AD adalah aset Negara, pemerintah daerah juga bagian dari negara. Dirinya, tidak pernah mempersulit hal-hal seperti itu. Demi bangsa dan negara, kata dia, dirinya tidak pernah terlalu banyak mikir. “Toh ini demi negara juga, saya tidak pernah mempersulit,” ujarnya.