Asrama Haji Jadi Tempat Karantina, Makan Disediakan Kota Surabaya
Asrama Haji Sukolilo Surabaya menjadi tempat karantina untuk orang dalam pengawasan Covid-19. Untuk operasional, pihak asrama haji bekerja sama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Asrama Haji Surabaya, Sugianto menjelaskan, sebagai rumah sakit karantina maka akan diberlakukan protokol ketat dan membatasi ruang gerak pasien yang akan diisolasi.
"Kalau satu keluarga kena, keluarga lainnya harus diisolasi di sini. Isolasi ini juga sesuai protokol yang ketat. Jadi, mereka selama diisolasi tidak perlu keluar terlalu jauh dari kamar," katanya, Rabu, 13 Mei 2020.
Selama menjalani isolasi, kebutuhan logistik pasien akan dipenuhi oleh Pemkot Surabaya dengan jatah makan tiga kali sehari.
"Selama masa karantina, pasien disediakan makan 3 kali. Apabila bosan bisa keluar ke depan asrama haji. Tapi masih di dalam kompleks asrama, karena akses keluar dibatasi pagar. Hanya ada satu pintu," katanya.
Sugianto menegaskan, selama mas karantina pasien tidak dipungut biaya sepeserpun. Sebab, penggunaan tempat isolasi itu merupakan program nasional atas perintah langsung presiden.
"Jadi, sekali lagi saya katakan tidak memungut biaya apapun, kami murni bantu program nasional yang dicanangkan presiden, bahwa asrama haji seluruh indonesia siap dijadikan tempat isolasi," katanya.
Menurutnya, saat ini sudah ada dua gedung dengan masing-masing dua lantai disiapkan jadi tempat karantina. Pasien yang dikarantina di Asrama Haji itu bukan pasien yang terkonfirmasi covid-19.