Asparagus, Sayuran Hijau yang Tinggi Antioksidan
Asparagus bisa dibilang termasuk sayuran “elite”. Dibandingkan dengan jenis sayuran lainnya, harga asparagus bisa jauh lebih mahal. Harga asparagus di pasaran berkisar antara Rp 110.000 sampai Rp 160.000 per kg.
Meski sudah lama dipasarkan di Indonesia, tidak semua orang memang familiar dengan sayur ini. Sayuran ini biasanya lebih mudah ditemui di supermarket. Asparagus juga tersedia di restoran yang terbilang mewah. Sup asparagus biasanya menjadi menu pembuka.
Meski enak, sebagian orang tidak bagitu menyukai aroma asparagus. Aroma pesing sering muncul pada sayuran ini, terutama pada urine orang yang mengonsumsinya. Aroma kurang sedap itu ditimbulkan oleh senyawa mercaptan, yakni dimethyl sulfide, dimethyl disulfide, dimethyl sulfoxide, bis-(methylthio)-methane, S-methyl thioacrylate, S-methyl-3 (methylthio) thipropinate, dan dimethyl suphone.
Senyawa-senyawa itu tidak berbahaya. Jadi, Anda tak perlu menghindari makanan asparagus yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Dikenal Sejak Zaman Romawi
Hippocrates, dokter Yunani Kuno, menggunakan asparagus untuk mengobati diare. Asparagus ini tumbuh di Eropa tengah dan selatan, Timur Tengah, Siberia Barat, dan Afrika Utara, dan telah dikonsumsi selama lebih dari 2.000 tahun. Asparagus juga merupakan tanaman yang bernilai tinggi, yang dapat dijadikan sebagai ornamen, disamping itu juga banyak memiliki manfaat medis.
Asparagus pertama kali ditanam di Yunani lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Para ahli mengatakan orang Romawi kuno juga ikut menikmatinya. Tanaman ini umumnya ditemukan tumbuh di alam liar.
Dahulu asparagus dibudidayakan dengan memiliki batang yang lebih tipis dan warnanya lebih gelap. Selain itu, rasanya juga lebih pahit.
Kandungan Nutrisi
Asparagus bergizi tinggi. Dalam 100 gram asparagus terkandung 20 kalori dan beragam nutrisi. Selain itu, asparagus juga mengandung folat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, selenium, dan beragam antioksidan seperti kolin dan flavonoid dalam kadar yang cukup tinggi.
1. 1,8-2 gram serat
2. 2 gram protein
3. 3,8-4 gram karbohidrat
4. 25 miligram kalsium
5. 2 miligram zat besi
6. 200 miligram kalium
7. 50 miligram fosfor
8. 0,5 miligram zinc
9. 1,1 miligram vitamin E
10. 40 mikrogram vitamin K
Manfaat Asparagus
1. Mencegah penyakit kronis
Asparagus mengandung antioksidan, seperti vitamin C, flavonoid, dan polifenol, yang bermanfaat untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat paparan radikal bebas. Paparan radikal bebas yang tinggi diketahui dapat memicu kerusakan sel tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya beberapa penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes.
2. Melancarkan saluran pencernaan
Kandungan serat yang cukup tinggi dan dikenal baik untuk melancarkan saluran pencernaan. Rutin mengonsumsi makanan berserat, seperti asparagus, maka dapat membantu terhindar dari risiko sembelit, tak hanya mencegah, kandungan serat dalam asparagus juga mampu mengatasi sembelit.
3. Menjaga kesehatan janin
Asparagus juga mengandung nutrisi yang penting bagi kesehatan ibu hamil dan janin, seperti folat, protein, serta aneka vitamin dan mineral. Folat merupakan nutrisi penting yang sangat dibutuhkan pada tahap awal kehamilan, fungsinya untuk memastikan janin tumbuh dan berkembang dengan sehat. Jadi ibu hamil yang mengonsumsi cukup folat dapat melindungi janinnya dari risiko cacat tabung saraf, seperti spina bifida.
4. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Antioksidan merupakan zat yang dapat mencegah kerusakan sel dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Oleh karena itu, kandungan antioksidan dalam asparagus juga baik untuk mencegah pertumbuhan sel kanker.
5. Menjaga tekanan darah tetap stabil
Asparagus mengandung asam amino asparagin yang berperan sebagai diuretik alami. Zat tersebut dapat merangsang tubuh untuk menghilangkan kelebihan garam, air, dan zat beracun melalui urine. Berkurangnya kadar garam dalam tubuh, dapat menjaga tekanan darah tetap stabil.
Tak hanya itu, efek diuretik asparagus juga membuat yang mengkonsumsinya lebih sering buang air kecil. Dengan demikian, risiko terkena infeksi saluran kemih akan berkurang karena bakteri di saluran kemih keluar bersama urine.
6. Mengontrol gula darah
Asparagus merupakan salah satu makanan dengan indeks glikemik rendah, jadi tidak akan membuat gula darah naik secara drastis. Tak hanya itu, asparagus juga kaya akan karbohidrat kompleks, antioksidan, dan serat, yang dikenal baik untuk mencegah peningkatan kadar gula darah dan menjaga gula darah tetap stabil.
7. Menjaga berat badan
Bermanfaat untuk mencegah peningkatan berat badan. Selain itu, asparagus juga berperan dalam proses pembekuan darah saat terjadi luka dan meningkatkan kekuatan tulang, berkat kandungan kalsium dan vitamin K yang cukup tinggi pada asparagus.
8. Mencegah Diabetes
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada tikus yang diinduksi diabetes tipe 2 non-obes, ekstrak A. officinalis (didapatkan dari biji asparagus yang direndam dua kali dalam 3 liter metanol 80 persen selama 72 jam pada suhu kamar kemudian disaring dan diuapkan sampai kering). Ekstrak dilarutkan dalam air suling sebelum diberikan kepada tikus yang menderita diabetes dan hasilnya mampu menekan peningkatan glukosa darah, meningkatkan kadar insulin serum, perbaikan dalam fungsi sel-b, dan meningkatkan status antioksidan. A. officinalis (500 mg/kg) sangat mirip dengan obat anti-diabetes standar glibenclamide.
9. Mencegah penuaan dini
Asparagus memiliki kandungan vitamin A, glisin dan nutrisi lain yang bermanfaat bagi kulit. Nutrisi-nutrisi diatas berguna untuk memperbaiki sel-sel kulit yang rusak dan mencegah penuaan dini.
10. Menjaga kesehatan jantung
Kapasitas antioksidan asparagus lebih potensial dibandingkan yang terkandung dalam brokoli sehingga dapat membantu mencegah penyakit kardiovaskuler dengan mengurangi pembentukan homosistein (asam amino yang dapat mengakibatkan peradangan kronis pada pembuluh darah apabila konsentrasinya meningkat).
Mencegah hipertensi atau darah tinggi, dislipidemia (kadar lemak dalam darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah), dan aterosklerosis (penumpukan plak pada dinding pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan serta pengerasan pembuluh darah arteri). Hal ini berpengaruh pada stimulasi sekresi asam empedu dan menghilangkan kolesterol.
Efek Samping Konsumsi Asparagus Berlebihan
Tidak ada efek samping yang fatal apabila memakan terlalu banyak asparagus. Mungkin hanya rasa kurang nyaman seperti gas pada perut dan urine yang berbau. Namun, perlu diketahui bahwa tiap orang memiliki efek yang berbeda terhadap bau urine setelah mengkonsumsi asparagus.
Perbedaan dalam penyerapan asam asparagus ketika berada di dalam saluran pencernaan, memproses asam asparagus yang diserap ke dalam darah, perbedaan dalam kemampuan masing-masing orang untuk mendeteksi keberadaan turunan asam asparagin.
Namun, ada pula alergi asparagus yang mungkin terjadi. Biasanya orang tersebut juga memiliki alergi terhadap bawang merah, bawang putih, dan daun bawang. Efeknya akan timbul gejala pilek, gatal-gatal, sulit bernapas, dan bengkak di sekitar mulut serta bibir.
Cara Konsumsi Asparagus
Asparagus sebaiknya dikonsumsi dalam waktu sekitar 48 jam setelah pembelian untuk mendapatkan kualitas terbaik. Sayuran sebaiknya dimasak dengan waktu yang minimal dan tepat. Efek blansing air (perendaman singkat dalam air mendidih) pada kualitas asparagus memiliki jangka waktu antara 50 detik dan 6 menit.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan menit dalam waktu blansing dapat berdampak signifikan pada asparagus. Bagian ujung secara signifikan lebih sensitif terhadap proses blansing daripada bagian yang lebih rendah dan lebih tebal. Apabila asparagus berukuran tipis sebaiknya tidak dimasak terlalu lama.
Cara Mengolah Asparagus
1. Kukus
Kukus asparagus dalam posisi tegak dengan tangkai diikat menjadi bundel menggunakan foil atau tali. Berdirikan batang asparagus yang telah diikat menjadi satu pada panci dengan bentuk yang memanjang. Tutup dan masak sampai lunak sekitar 5-8 menit.
2. Rebus
Rebus asparagus dalam sedikit air sampai lunak. Asparagus akan renyah dalam waktu sekitar 5 hingga 8 menit.
3. Bakar
Panaskan oven ke 425 F, tempatkan Asparagus ke dalam mangkuk dan tuang minyak zaitun. Aduk sampai melapisi permukaan dan taburi dengan keju parmesan, bawang putih, garam, dan merica. Bakar sampai empuk sekitar 12-15 menit.
4. Panggang
Panaskan panggangan di atas loyang, aduk asparagus dengan minyak zaitun, garam, dan sejumput lada. Sebarkan dalam satu lapisan. Panggang, balik sesekali hingga lunak sekitar 8-12 menit.
Cara Menyimpan Asparagus
Seperti sayuran lainnya, asparagus tidak langsung mati ketika dipetik, tetapi akan terus mengalami aktivitas metabolisme di dalam asparagus, aktivitas tersebut termasuk asupan oksigen, penghancuran pati dan gula, dan pelepasan karbon dioksida. Kecepatan di mana proses ini terjadi biasanya disebut sebagai “laju respirasi”.
Dibandingkan dengan sayuran lain, asparagus memiliki laju respirasi yang sangat tinggi sehingga membuatnya lebih mudah rusak dibandingkan sayuran lainnya dan juga jauh lebih mungkin kehilangan air, berkerut, dan mengeras. Cara menyimpannya bisa dengan membungkus ujung asparagus dalam kertas lembab atau handuk kain, hal tersebut membantu mengimbangi laju respirasi asparagus yang sangat tinggi selama disimpang dalam lemari es. Atau bisa menggunakan cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menegakkan seikat asparagus kedalam wadah berisi air setinggi 1 inci di dalam kulkas.
Tips Memilih Asparagus
1. Pilihlah batang asparagus yang berwarna hijau segar atau ungu-kebiruan
2. Pilih batang asparagus yang lurus dan seragam
3. Jangan memilih asparagus yang sudah berbunga atau ujungnya masih tertutup
4. Pilihlah asparagus yang masih belum di simpan di lemari pendingin