Aspal Jalan Pasar Kembang Surabaya Meletus, Bahayakah?
Kawasan Pasar Kembang, Surabaya, Selasa pagi ini dipenuhi puluhan warga. Mereka menonton aspal jalan yang meletus. Retakannya membentuk seperti anak gunung.
Lokasi kejadian di area toko-toko Pasar Kembang. Para pedagang kaki lima yang ada di sekitar kejadian langsung mengusung dagangannya ke tempat yang aman. Rupanya kejadian tersebut bukan karena fenomena alam. Hal ini dampak dari pengerjaan pipa PDAM, beberapa hari lalu.
"Aspal yang terangkat itu, akibat tekanan lumpur saat kami menarik pipa. Kebetulan ada bagian jalan yang tidak kuat menahan tekanan dan akhirnya mengakibatkan aspal terangkat," kata Direktur Operasional PDAM Surabaya, Nanang Widiatmoko.
Nanang mengatakan, saat ini telah dilakukan perbaikan dan ditargetkan pada Selasa malam pengerjaan sudah selesai dan jalan aspal yang terangkat normal kembali.
"Saat ini proses pembersihan dan segera dilanjutkan proses rekondisi agar jalan bisa segera normal kembali. Targetnya nanti malam sudah bisa normal kembali," terangnya.
Pihaknya menjelaskan, pengerjaan pipa di kawasan Diponegoro dilakukan untuk mengganti pipa induk lama yang sudah korosif. Penggantian pipa dilakukan mulai Jalan Diponegoro hingga Arjuno.
Beruntung kejadian ini belum berdampak buruk seperti matinya aliran air PDAM. Nanang menyebut aliran air ke rumah-rumah warga masih menggunakan pipa lama dan belum diganti yang baru.
"Masih pipa baru sehingga belum ada dampak secara aliran," tambahnya.
Namun demikian, PDAM juga melakukan antisipasi terjadinya kebocoran di bawah flyover Diponegoro. "Kalau terjadi bocor di sana akan sulit penanganannya, kalau tidak segera ditangani khawatir bocoran air akan menggerus tanah d bawah flyover," tandasnya.
Sementara itu, kondisi aspal jalan yang tak mulus menyebabkan kemacetan lalu lintas di jalur Kedungdoro menuju arah Diponegoro.