Aspadin Optimis Momen Lebaran dapat Meningkatkan Penjualan AMDK
Asosiasi Produsen Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) optimis momen Lebaran masih berpotensi menyerap produksi air minum dalam kemasan (AMDK).
Hal ini diungkapkan Ketua Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (Aspadin) Rachmat Hidayat. Bahkan menurutnya momen tersebut diprediksi mampu mendongkrak pertumbuhan penjualan AMDK tanah air di tengah wabah Covid-19.
"Meskipun kondisi saat ini cukup memprihatinkan, kinerja industri AMDK nasional pada triwulan I tahun ini terbilang masih bagus. Bahkan masih sesuai dengan rencana. Cuma kita lihat nanti di akhir semester seperti apa, karena sejak bulan Maret ada penurunan penjualan," kata Rahmat, Senin, 13 April 2020.
Aspadin mencatat, di daerah-daerah yang masuk ke dalam kategori pengusaha kecil dan menengah mengalami penurunan penjualan drastis hingga 30 persen.
Rahmat mengungkapkan, penurunan ini terjadi akibat permintaan yang juga turun. Ditambah lagi orang-orang sudah tidak bisa berkumpul, tidak ada gathering, tidak ada event, itu yang memicu penurunan.
"Tapi untuk kemasan besar seperti kemasan besar dan galon, penjualannya relatif masih stabil," kata Rahmat.
Pihaknya mengklaim, momen lebaran mampu mendorong pertumbuhan penjualan AMDK hingga 20 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Meski tidak akan mencapai angka tersebut, kondisi pasar AMDK pada momen Lebaran tahun ini diklaim tidak akan terlalu drop. Bahkan masih bisa memberikan pertumbuhan yang cukup signifikan.
"Walaupun diperhitungkan dengan penurunan yang ada, masih bisa meraih pertumbuhan double digit meski tidak setinggi jika kondisi normal," imbuhnya.
Di sisi lain, ia mengungkapkan produksi AMDK juga diklaim masih aman. Aspadin menargetkan volume produksi pabrikan AMDK sampai akhir 2020 bisa tumbuh hingga 9 persen dibanding tahun lalu. Pihaknya optimis sampai akhir tahun nanti bisa mencapai target produksi sebesar 32 miliar liter air.
"Tapi kembali lagi, melihat kondisi seperti saat ini dibutuhkan effort yang luar biasa untuk mencapai target tersebut. Jika Covid-19 segera berakhir, angka itu masih bisa dikejar," tutupnya.
Advertisement