Asosiasi Para Gus Solid Dukung Gus Ipul dan Mbak Puti
Pengasuh pesantren An-Nur, Tempeh, Lumajang, KH Imron Fauzi Ali menegaskan para Kiai dan Gus solid mendukung pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa nomor urut dua, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno.
Sikap ini juga sebagai bentuk komitmen melaksanakan intruksi ulama untuk memenangkan pasangan ini.
Penjelasan ini ia sampaikan pada acara silaturrahim bersama kiai dengan tajuk 'Silaturrahmi Masyayikh, Pengasuh Pesantren, dan Tokoh Masyarakat, Kabupaten Lumajang," Kamis, 10 Mei 2018.
"Patuh kepada kiai adalah harga mati. Kalau kiai sudah memberikan intruksi maka santri sudah sewajarnya patuh dan tunduk. Untuk itulah, kami solid berada di barisan dukungan Gus Ipul dan Puti," kata Gus Fauzi di hadapan ribuan jemaah yang hadir.
"Oleh karena itu, jangan mau diadu domba antara kiai dengan masayeich atau kiai dengan santrinya. Kita harus tunjukan bahwa kita harus solid," katanya pada acara yang berlangsung di pesantren An-Nur, Tempeh, Lumajang ini.
Pernyataan ini sekaligus membantah klaim beberapa pihak yang menyebut adanya peralihan dukungan ke pasangan calon nomor urut satu, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak oleh beberapa Gus.
Untuk diketahui, sebelumnya klaim dukungan ini disampaikan pada Silaturahmi Pegiat Koperasi dan UMKM, Militan Jatim 1, bersama Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1 Khofifah Indar Parawansa, di Hotel Pesonna, Kota Gresik, Selasa, 8 Mei 2018, lalu.
Di forum tersebut, ternyata juga dihadiri oleh rombongan Gus dari sebelas pondok pesantren (pones) besar di Jawa Timur. Para Gus diklaim menyatakan dukungan pada pasangan Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak. Bahkan, Khofifah juga turut hadir.
Padahal, sebelumnya para Gus ini telah menyatakan dukungan kepada pasangan Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno
Gus Fauzi bercerita bahwa pihaknya menjadi salah satu yang hadir di acara pegiat koperasi ini. "Kami merasa dijebak," kata Gus Fauzi ketika dikonfirmasi di pesantren An-Nur, Lumajang, Kamis, 10 Mei 2018.
Kehadirannya pada acara tersebut tak lebih untuk berbicara soal koperasi tanpa muatan politis apalagi berbicara soal dukungan di pilkada. "Harapannya, kami bisa bertemu dengan Gus-Gus di Jawa Timur untuk bicara soal koperasi," katanya.
Namun, pihaknya menyayangkan bahwa ketika hadir di lokasi, justru menjadi ajang klaim dukungan salah satu paslon di pilkada. "Kami kaget ketika membaca spanduk acara tersebut yang bicara soal klaim dukungan. Jadi, pada dasarnya isu 'Arus Balik Dukungan'itu tak benar," kata pengurus Asosiasi Para Lora dan Gus (Asparagus) ini.
Pagi dia, kemenangan pada Pilkada ini adalah ketika para Gus dan Lora tetap berada di Garda depan untuk menjalankan amanat para Kiai memenangkan Gus Ipul-Mbak Puti.
Sementara itu, Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut dua, Gus Ipul yang turut hadir pada acara ini menegaskan bahwa intruksi para kiai untuk memenangkan dirinya telah melalui berbagai ikhtiar. Sehingga, sangat tidak mungkin bisa berubah-ubah karena kepentingan sesaat.
"Para kiai menginginkan ada pembagian peran kader Nahdlatul Ulama (NU) yang ada di tataran eksekutif maupun legislatif. Baik pusat maupun daerah. Mulai menjadi menteri hingga kepala daerah maupun DPRD," kata Gus Ipul yang juga salah satu ketua PBNU dua periode ini.
"Oleh karena instruksi ulama inilah, kami berani maju di pilkada. Sebagai seorang santri, kami wajib patuh keinginan kiai," kata Gus Ipul. (wah/frd)