Asosiasi Dosen Pergerakan Dideklarasikan Alumni PMII
Berakhirnya Muktamar Pemikiran Dosen Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), akhirnya membentuk wadah Asosiasi Dosen Pergerakan (Asdoper). Wadah Asdoper dideklarasikan oleh para akademisi dari seluruh Indonesia alumni PMII di kampus Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung, pada 6-7 April 2021.
Pembacaan deklarasi yang dipimpin Ketua Umum PB IKA-PMII Muqowwam sekaligus menandainya ditutupnya Muktamar Pemikiran Dosen PMII. Tak kurang dari 70 dosen ikut menandai deklarasi berdirinya Asdoper. Beberapa guru besar dari beberapa kampus di tanah air masih tampak antusias mengikuti deklarasi.
“Asdoper ini merupakan organisasi semi otonom dari IKA-PMII yang kepengurusannya tidak harus bergantung ataupun mengikuti kepengurusan IKA-PMII. Jadi, statusnya independen,” tandas Muqowwam yang juga politisi PPP.
Pembentukan Asdoper ini, lanjut Muqowwam, untuk mewadahi, mengelola, mengembangkan dan mendistribusikan karir serta kompetensi dosen alumni PMII demi kejayaan agama, bangsa dan negara. Harapannya, para dosen alumni PMII bisa berkiprah lebih positif dan berkontribusi nyata terhadap agama dan NKRI.
Sebelum pembacaan deklarasi, para peserta berhasil menyusun dan menyepakati AD/ART. Selanjutnya, memilih formatur yang terdiri dari 11 orang. Mereka akan bertugas menyusun dan melengkapi jajaran kepengurusan Asdoper.
Para formatur terpilih kemarin terdiri dari:
1. Prof Dr H Abdurrahman Mas'ud (UIN Walisongo Semarang);
2. Prof Dr KH Maftukhin M.Ag (Rektor UIN SATU Tulungagung);
3. Prof Dr H Habib Idrus Al-Hamid M,Ag (Rektor IAIN Fattahul Muluk Papua);
4. Prof Dr M Noor Harisuddin M.Fil (UIN KHAS Jember);
5. Prof Dr Hj Ulfiah M.Si (Warek IV UIN SGD Bandung);
6. Prof Dr Ir H Husain Syam MTp (Rektor Universitas Negeri Makassar);
7. Prof Dr Ida Umami, MPd Kons (Rektor IAIN Metro Lampung);
8. Dr HM Faisal M.Pd (Universitas Negeri Jakarta);
9. Dr HA Luthfi Hamidi M.Ag (IAIN Purwokerto);
10. Ali Forman PhD (Universitas Gajah Mada);
11. Dr Akhmad Taufiq (Universitas Jember).
Sementara itu, Rektor UIN Satu Tulungagung Maftukhin selaku tuan rumah menambahkan, kegiatan Muktamar Pemikiran Dosen Alumni PMII ini baru pertama kali digelar. Hadirnya beberapa politisi di acara tersebut sempat memunculkan isu adanya agenda politik tersembunyi dibalik acara itu. Namun, Maftukhin menepisnya.
Menurutnya, Muktamar Pemikiran bertujuan sebagai bentuk sumbangsih untuk menyukseskan program Indonesia Emas di tahun 2045. "Jadi, ini murni muktamar pemikiran untuk dosen yang tergabung dalam IKA-PMII, tidak ada kepentingan lain," kata Maftukhin.
Selain diikuti para guru besar dari berbagai kampus di Indonesia, agenda ini juga dihadiri beberapa politisi, menteri dan pejabat pemerintah. Mereka yang hadir antara lain Wakil Ketua MPR RI Jazilul Wafaid, Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, dan beberapa legislator dari pusat hingga daerah.
Ketua Panitia Muktamar Noor Harisuddin menambahkan, dalam muktamar ini juga digelar diskusi dan seminar membahas program Indonesia emas dan praktik pendidikan tinggi oleh forum rektor PMII.
Selain itu, beberapa seminar juga menghadirkan para narasumber berkompeten di bidangnya. Antara lain Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj, Menristek BRIN Bambang Brodjonegoro, Menaker Ida Fauziah Mendes PDTT Abdul Halim Iskndar, Wakil Ketua MPR Jazilul Wafaid, dan masih banyak lagi.