Lantunkan Asmaul Husna, Polisi Ademkan Final Piala Gubernur
Puluhan anggota Satgas Asmaul Husna Polda Jawa Timur membuka pertandingan babak final Piala Gubernur Jatim 2020 dengan syahdu. Partai ini mempertemukan Persebaya dengan Persija Jakarta di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis 20 Februari 2020.
Lantunan Asmaul Husna dan doa-doa membuat suasana yang riuh dengan yel-yel Bonek Mania, menjadi hening.
Kepala Biro Operasi (Karoops) Polda Jatim, Kombes Pol Muhammad Firman mengatakan, penurunan tim Satgas Asmaul Husna ini merupakan langkah preventif untuk mendinginkan suasana agar tidak terjadi kerusuhan. Walau tim gabungan keamanan memperketat pengamanan.
"Asmaul Husna ini kan melantunkan doa juga ya semoga bisa jadi aman dan sekarang udah mendung (dingin) nih," ujar Firman kepada Ngopibareng.id saat ditemui di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis 20 Februari 2020.
Tim Asmaul Husna adalah Polwan dan Polki yang tampil mengenakan kerudung dan sorban. Tim ini sering muncul di berbagai keriuhan, seperti aksi unjuk rasa dan juga laga sepakbola dengan ribuan supporter.
Tim menjaga keamanan dengan melantunkan doa dan 99 nama Allah atau Asmaul Husna. Mereka bertugas untuk meredam emosi massa ketika di lapangan, melalui pendekatan agama.
Di beberapa tempat, kepolisian menerapkan syarat khusus bagi anggota Polri yang ingin bergabung dalam tim ini. Polrestabes Medan misalnya, memastikan jika syarat utama nggota Asmaul Husna adalah beragama Islam, kemudian hapal Asmaul Husna. Tim disebutkan rutin mengadakan pengajian dan berkegiatan memakmurkan masjid, dikutip dari Tribunnews.
Seperti diketahui, Polda Jatim dalam laga final ini memperketat pengamanan dengan menurunkan 8.900 personel gabungan yang dilengkapi dengan persenjataan lengkap. Hal tersebut sengaja dilakukan agar tidak terjadi kerusuhan seperti di Blitar.