Asmara dan Warisan, Motif Pembunuhan Jasad Dicor di Musala
Kepolisian mendatangkan psikiater untuk mengetahui kondisi kejiwaan istri Surono, Busani. Surono merupakan korban pembunuhan yang jasadnya dikubur di lantai musala rumahnya yang berada di Dusun Juroju, Desa Sumbersalak, Kecamatan Ledokombo, Jember.
Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal mengatakan, kondisi kejiwaan Busani perlu diperdalam karena hasil pemeriksaan menunjukkan pengakuan Busani selalu berubah-ubah.
"Kami perlu mendatangkan psikiater karena keterangan Busani selama ini selalu berubah-ubah. Kami memerlukan kepastian kondisi kejiwaan dia," kata Alfian, Rabu, 6 November 2019.
Pengakuan Busani juga sangat janggal. Apalagi dia selama ini seolah tidak terganggu dengan keberadaan jasad suaminya yang terkubur di lantai musala rumahnya.
Saat dilakukan pemeriksaan, Busani seolah tidak memiliki beban psikologis apapun. Dia juga tidak menampakkan ketakutan menempati rumah itu selama berbulan-bulan.
Jasad Surono telah terkubur selama lebih dari tujuh bulan. Namun selama itupula, Busani menempati rumah itu dengan tenang. Bahkan Busani sempat menikah siri dengan Jumarin. Laki-laki yang saat ini sudah diamankan di Mapolsek Ledokombo.
"Ada jasad suami dipendam di dalam rumah, kemudian dia menikah siri dengan laki-laki lain. Ini di luar kewajaran sehingga kejiwaan yang bersangkutan harus kami selidiki," kata Kapolres.
Hasil pemeriksaan psikiater akan memberikan gambaran bagi penyidik untuk menetapkan tersangka palaku pembunuhan terhadap Surono.
Sekadar diketahui, jasad laki-laki yang kemudian dikenali sebagai Surono ditemukan terkubur di lantai musala rumahnya.
Polisi menduga Surono adalah korban pembunuhan. Polisi juga telah memeriksa tujuh orang saksi di antaranya Busani serta anak laki-lakinya, Bahar. Selain itu, suami siri baru Busani juga telah diperiksa.
Polisi menduga ada dua motif dalam pembunuhan ini yakni asmara dan warisan. Polisi masih mendalami kasus ini untuk menemukan motif dan pelaku.
Advertisement