Askot PSSI Kediri Sesalkan Insiden Pemukulan Wasit di PON Aceh, Minta Kinerja Dievaluasi
Ketua Askot PSSI Kota Kediri Tomi Ari Wibowo sesalkan terjadinya insiden kasus pemukulan dilakukan pemain terhadap wasit pada pertandingan babak 8 besar cabang olahraga (cabor) sepak bola PON XXI antara Aceh melawan Sulawesi Tengah. Selain prihatin dengan kejadian tersebut, ia juga meminta wasit untuk segera melakukan evaluasi memperbaiki kinerjanya.
"Wasit juga harus melakukan perbaikan atau evaluasi atas kinerjanya. Karena kita pun pernah mengalami hal serupa baik itu di Porprov atau lainya. Saya berharap insiden kemarin bisa menjadi momen untuk dijadikan perbaikan agar sepak bola Indonesia bisa bangkit. Pemain memukul itu memang tidak dibenarkan harus diberi sanksi berat," terangnya.
Tomi Ariwibowo menilai kualitas wasit yang dimiliki oleh Kota Kediri saat ini cukup bagus. Menurutnya Askot PSSI Kota Kediri selama ini memiliki kepedulian terhadap perbaikan peningkatan mutu kualitas wasit. "Kemarin kira sudah ajukan ke Pemkot untuk pelatihan wasit baru C3 kemarin anggaran diberikan tapi nggak tahu tiba-tiba nggak turun. Recananya kita mau melatih 30 wasit yang masih muda berstatus masih kuliah yang mau berkarier di wasit," ungkapnya.
"Penyelenggara sebenarnya bukan PSSI, tetapi Disbudparpora. Nanti kita yang merekomendasikan ke PSSI pusat melalui Asprov. Memang kalau wasit perlu regenerasi PSSI. Semakin banyak wasit makan makin banyak juga pilihan," pungkas pria yang akrab disapa mas Tomi tersebut.