Asyik, Rumah Sakit di Surabaya Bisa Langsung Cetak Akta
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) bersama 38 rumah sakit (RS) yang ada di Kota Pahlawan. Penandatanganan ini terkait perluasan jangkauan pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil (adminduk) berupa akta kelahiran.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, dengan adanya MoU ini 38 RS dapat langsung mencetak akta kelahiran bayi yang terintegrasi dengan sistem Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). Sehingga, warga tidak perlu ribet mengurus seperti dahulu.
“Pada waktu istri saya melahirkan, saya minta surat keterangan dari RS, baru setelah itu saya ke Dispendukcapil. Tapi mulai hari ini, ketika keluar dari RS atau bidan para orang tua sudah bisa bawa pulang akta kelahirannya,” kata Eri di di Balai Kota, Surabaya, Jumat 11 Juni 2021.
Ia mengatakan, pelayanan kecepatan dalam pengurusan akta ini menjadi penting dilakukan. Sebab, jangan sampai warga tidak memiliki akta kelahiran. Mengingat akta kelahiran merupakan dokumen penting yang dapat digunakan berbagai keperluan administrasi. Misalnya, untuk kepentingan pendidikan sekolah maupun pengurusan paspor.
Tidak hanya itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini memastikan, semua upaya tersebut, tidak akan dapat terwujud tanpa adanya kerjasama dari berbagai pihak.
Ia mencontohkan belasan pelayanan yang dapat diurus hanya cukup datang di kantor kelurahan. Misalnya seperti, pelayanan perubahan nama pada akta kelahiran, perubahan tempat tinggal lahir pada akta kelahiran, perubahan nama orang tua pada akta, perubahan nama akta kematian dan pengesahan anak.
Selain itu, ia menilai kerjasama ini tidak dapat berjalan baik tanpa adanya dukungan dari semua kalangan. Oleh karena itu, berulang kali Eri mengucapkan terima kasih atas kerjasama dalam membangun Kota Surabaya yang lebih baik lagi. Bagi dia, pemerintah yang baik adalah pemerintah yang dapat melayani warga dengan sebaik-baiknya.
“Terima kasih untuk RS, bidan dan klinik. Tanpa panjenengan sedoyo (anda semua) kita tidak akan menjadi pelayan yang baik,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu bidan bernama Musfaizah asal Tambak Oso Wilangun menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini yang memudahkan banyak pihak.
Untuk teknis pelaksanaannya, setiap bidan memiliki fasilitas komputer, print, serta akses internet. "Lalu untuk pengurusannya bisa langsung dengan kami terintegrasi dengan Dispendukcapil. Pasien pulang sekalian membawa akta pulang," ujae Musfaizah.
Adapun 38 RS itu diantaranya yakni RS Darus Syifa’, RSIA Kendangsari, RSIA IBI, RSI A Yani, RSIA Lombok Dua Dua Lontar, RSIA Kendangsari Merr, RS Premier Surabaya, RS Royal Surabaya, RS Wiyung Sejahtera, RS Nur Ummi Numbi (NUN), RS Putri, RS Husada Utama, RS Gotong Royong, RSAU Soemitro, RS Manyar Medical Center, RS Mitra Keluarga Darmo Satelit, RS Bunda, RS Adi Husada Kapasari,RSIA Lombok Dua-Dua Flores, RSIA Pura Raharja, RS Adi Husada Undaan Wetan, RKZ, RS Brawijaya, RS Mitra Keluarga Kenjeran, RSIA Cempaka Putih Permata, RS Surabaya Medical Service, RSU Bhakti Rahayu, RS Ferina, Rumkitban Surabaya, RSIA Perdana Medica, RSUD Husada Prima, Rumkitalmar Ewa Pangalila,RS Muji Rahayu, RS Unair, RS PKU Muhammadiyah, RS William Booth, RS Al-Irsyad, RS Darmo.