Asian Games Tetap Berjalan Sesuai Rencana
Rentetan teror yang terjadi di Surabaya dipastikan tidak mengganggu persiapan Asian Games dan Asian Para Games 2018. Hal ini ditegaskan Menpora, Imam Nahrawi. Pernyataan itu disampaikan usai rapat persiapan keamanan Asian Games dan Asian Para Games di Kantor Kemenpora.
Menurutnya pesta olahraga terbesar se-Asia ini harus tetap berjalan. Sebab, merupakan sebuah amanah dari masyarakat Indonesia. Selain itu, Asian Games merupakan cerminan bahwa Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik.
“Ya kita sudah rapat. Kita pemerintah, Inasgoc, Inapgoca, dan masyarakat, yakin, optimis, dan merasa percaya diri dengan persiapan yang telah dilakukan panitia Inasgoc dan Inapgoc. Pastinya kami akan memaksimalkan persiapan dan tidak ada istilah mundur,” tegas Menpora.
Menpora mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keamanan persiapan Asian Games 2018. Sehingga semua dapat berjalan dengan lancar.
Dalam jumpa pers yang dihadiri pula Ketua Inasgoc Erick Thohir dan Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari, Menpora tak lupa memanjatkan doa kepada para korban aksi teror bom yang terjadi di Surabaya.
“Kita berduka cita atas meninggalnya banyak korban yang tak berdosa di surabaya atas prilaku yang tentu ini menjadi tangisan seluruh warga bangsa, semoga arwah mereka ditempatkan di sisi Allah dan amal perbuatan diterima di sisi Allah dan keluarga yang ditingggal mendapatkan ketabahan,” ujarnya.
Hal senada juga diucapkan Ketua Inasgoc Erick Thohir. Menurutnya, sampai saat ini OCA dan negara-negara peserta Asian Games tidak khawatir dengan beberapa kejadian yang ada di Indonesia, termasuk tragedi bom di Surabaya.
“Intinya kita tetap optimis pelaksanaan Asian Games berjalan baik dan aman, kita panitia juga akan terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan negara peserta untuk meyakinkan mereka bahwa Asian Games tetap berjalan aman,” katanya.
Terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga memastikan perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta pada Agustus mendatang akan berlangsung aman. Anies mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk memastikan keamanan Ibukota Jakarta.
"Tidak perlu takut. Ini justru menjadi bahan untuk kita bisa lebih waspada. Jadi kasus-kasus seperti sekarang ini menjadi bahan untuk mengamankan Asian Games yang lebih baik," katanya di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Anies meminta warga tak panik dan khawatir setelah teror bom yang terjadi di Surabaya. Ia mengatakan, Jakarta telah meningkatkan status keamanan menjadi siaga satu. Tujuannya untuk mengantisipasi teror bom dan serangan lainnya. Baikn di instansi pemerintahan, rumah ibadah serta pusat-pusat keramaian.
"Seluruh aparat kepolisian, Kodam, Satpol PP dan aparatur pemerintah, semua dalam posisi siaga. Lebih dari 36.000 saat kita berbicara ini sedang bertugas di lapangan memastikan semua objek vital di Jakarta dalam posisi aman, dan bisa merespons cepat atas semua laporan yang ada dari masyarakat," katanya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun ikut angkat suara. Menpar mengapresiasi langkah cepat seluruh stakeholder dalam merespon seluruh perkembangan yang ada. Menpar mengatakan hal ini merupakan bukti kuatnya komitmen seluruh elemen untuk mensukseskan Asian Games serta Asian Para Games 2018.
"Yang pertama tentu kita ikut berbela sungkawa apa yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Tetapi langkah cepat telah ditunjukkan oleh instansi terkait untuk meredam perkembangan yang ada saat ini. Asian Games sudah didepan mata. Mari semua kita menjaga momentum baik ini. Laporkan jika ada yang mencurigakan kepada instansi terkait. Kesuksesan Asian Games merupakan kesuksesan kita bersama," tegas Menpar.
Menpar juga menyatakan, hingga saat ini Tim MKK (Manajemen Krisis Kepariwisataan) telah dan akan terus melakukan pemantauan serta berkoordinasi dengan semua pihak. Hal itu untuk memastikan ekosistem pariwisata dalam keadaan kondusif sehingga recovery akan cepat dilakukan.
“Untuk jumlah kunjungan wisman tidak terganggu, belum ada cancelation. Hal seperti ini tidak seorang pun mengharapkan dan bisa terjadi dimana saja dan negara manapun. Yang penting bagaimana kita merecoverynya. Kembali saya tegaskan mari sama-sama kita jaga negara kita tercinta ini,” kata Menteri asal Banyuwangi tersebut. (*)
Advertisement