Asian Games dan IMF-WB Unjuk Gigi di MATTA Fair 2018
Kementerian Pariwisata terus mengambil keputusan cerdas di setiap momentum berkelas dunia.
Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu terus menggenjot promosi Asian Games 2018 dan Annual Meeting IMF – World Bank 2018 dalam strategi pemasarannya di belahan dunia manapun.
Tidak terkecuali yang dilakukan di ajang Malaysian Association of Tour and Travel Agents (MATTA) Fair.
Perhelatan yang dilaksanakan dari tanggal 16-18 Maret 2018. Kemenpar mengusung promosi dua even berskala dunia itu yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2018 di Jakarta dan Sumatera Selatan untuk Asian Games, sedangkan Bali untuk acara IMF pada bulan Oktober 2018.
” Karena dua event itu sangat berpotensi mendatangkan banyak wisatawan, selain itu juga prestise bagi negara kita karena Indonesia menjadi tuan rumah. Kami bersama industri mempersiapkan paket-paket menarik bagi wisatawan untuk datang ke Indonesia, dan menikmati semua keindahan budaya dan alam Indonesia,” kata Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar, Sumarni.
Maka dari itu, perhelatan MATTA Fair 2018 itu pun disulap begitu megah oleh Kemenpar. Di bawah koordinasi Asisten Deputi Pemasaran 1 Regional II Kemenpar, Booth Indonesia tampil elegan.
Dekat pintu masuk, dihiasi dengan gapura Bali dan tentu saja kemegahan Kapal Phinisi sebagai ikon pameran yang selalu digunakan Kemenpar. Booth Indonesia lagi-lagi selalu menjadi perhatian para pengunjung.
”Kami mempersiapkan 7 paket yang kami beri nama Asian Games 2018 Tour Packages. Kami bersyukur reaksinya juga sangat luar biasa, semoga ini juga terhubung dengan baik oleh seluruh industri agar wisatawan puas saat memilih paket,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Sumsel Irene Camelyn Sinaga.
Paket-paket yang ditawarkan Sumsel dengan terkoneksi ke daerah lain adalah, Jakarta Tour, West Java Tour, Jakarta and West Java Tour, South Sumatera and Beyond, Central Java and Yogyakarta, Banyuwango Tour, dan Bali Tour.
”Semuanya terkoneksi dari Sumatera Selatan, dan industri juga sudah saling membuat paket ini. Semoga ini akan menambah daya tarik Asian Games di negara kita,” kata Irene.
Kemenpar memang tidak main-main dengan Asian Games. Sumarni menambahkan bahwa Indonesia saat ini sedang melakukan persiapan besar-besaran sebagai tuan rumah.
Beberapa kegiatan telah, sedang dan akan dilakukan Kemenpar untuk mendukung kegiatan yang akan mempertandingkan 40 cabang olah raga ini. Salah satunya adalah sosialisasi dan penjualan paket wisata ke destinasi di Jakarta, Palembang, serta Jawa Barat dan Banten di MATTA Fair 2018 ini.
“Ada ratusan paket wisata, dimana 70 persennya terkonsentrasi di tiga lokasi venue Asian Games 2018. Yakni Palembang, Jakarta dan Jawa Barat serta Banten,” kata Sumarni.
Kemenpar bahkan sudah gencar melakukan promosi di dunia internasional termasuk di Malaysia melalui display logo Asian Games 2018 dan IMF-World Bank 2018 pada setiap kegiatan promosi pariwisata internasional termasuk MATTA Fair 2018.
“Logo Asian Games dan IMF-World Bank 2018 selalu kita tempatkan di backdrop kegiatan-kegiatan di pasar utama kita. Hal ini bertujuan untuk membangun awareness masyarakat internasional terhadap penyelenggaraan Asian Games 2018 dan IMF-World Bank 2018 di Indonesia,” kata Sumarni.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memang akan menggenjot terus promosi kedua event tersebut.
Menpar memberikan contoh Mancu Picu Meksiko terkenal dan menjadi destinasi tersohor dunia juga karena Annual Meeting IMF-World Bank itu.
Pemerintah sangat cerdas memanfaatkan momentum, ketika forum itu digelar, sekaligus mempopulerkan destinasi wisatanya.
"Kini Mancu Picu menjadi salah satu ikon destinasi budaya di Meksiko, Amerika Latin," kata Arief Yahya.
Tahun 2018, Annual Meeting itu dilangsungkan di Bali. Menteri Pariwisata Arief Yahya pun maju ke pemerintahan Presiden Jokowi untuk memuluskan pembangunan berbagai fasilitas fisik menjelang pertemuan IMF-World Bank itu. Karena akan ada 15.000 orang atau wisatawan Mancanegara (Wisman) baru yang masuk ke Bali dalam waktu bersamaan.
Kata Menpar, jika momen Annual Meeting IMF World Bank di Bali pada Oktober 2018 menjadi ajang untuk mempromosikan Bali, Bali and Beyond (Labuan Bajo, Lombok, Borobudur, Tana Toraja, Danau Toba dan Banyuwangi) serta Wonderful Indonesia secara konkret.
“Ini waktunya memperbaiki regulasi dan intrastruktur, lakukan deregulasi secepatnya. Jangan saat menjadi tuan rumah ini, justru mengecewakan karena layanan dan fasilitas wisata yang di bawah standar, wisatawan harus happy datang ke Indonesia,” ujar Menpar Arief Yahya.(*)