ASDP Ketapang Mulai Bersiap Sambut Libur Nataru; Ajukan Perbaikan Breasting Dolphin
Meski masa liburan Natal dan tahun baru (Nataru) masih beberapa bulan lagi, ASDP Ketapang mulai melakukan persiapan. Salah satunya, ASDP Ketapang mengajukan perbaikan breasting dolphin ke ASDP Pusat.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Yani Andriyanto, saat ini ASDP Ketapang mulai melakukan pendataan apa saja yang perlu dilakukan untuk memberikan layanan terbaik pada saat musim libur Natal dan tahun baru nanti.
“Kita inventarisasi mana-mana yang masih kurang untuk kita lakukan perbaikan,” jelasnya, Jumat, 6 September 2024.
Inventarisasi ini, menurutnya, dilakukan mulai hal-hal yang bersifat minor dan mayor. Hal yang bersifat minor seperti rambu-rambu yang sudah berkarat atau rusak untuk segera diperbarui. Sedangkan yang bersifat mayor seperti penataan jalur perbaikan-perbaikan sarana.
Dia juga sudah mengajukan perbaikan breasting dolphin. Baik yang di sisi Pelabuhan Ketapang maupun Gilimanuk. Breasting dolphin merupakan konstruksi yang berfungsi untuk menahan kapal saat berlabuh dan bersandar di dermaga. Dia menyebut, sudah melakukan assesmen pada breasting dolphin yang mengalami kerusakan. “Kita susah menyampaikan hasil assessment ke Jakarta,” katanya.
Yani menambahkan, pihaknya juga akan membersihkan patahan breasting dolphin di sekitar dermaga MB Pelabuhan Gilimanuk. Patahan tersebut, menurutnya bisa beresiko terhadap keselamatan kapal saat akan sandar. “Kita upayakan sebelum musim libur Nataru sudah dieksekusi,” tegasnya.
Dia menegaskan, segala hal yang berkaitan dengan safety selalu menjadi prioritas utama untuk dilakukan. Selain, safety, ada beberapa poin lain yang menjadi prioritas ASDP. Yakni regulasi, Pelayanan dan standarisasi. “Ini yang jadi prioritas kami,” tegasnya lagi.
Dirinya juga ingin melakukan perbaikan berkaitan dengan peningkatan layanan penyeberangan. Diharapkan, penyeberangan bisa sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Untuk kelancaran penyeberangan, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak termasuk para pengguna jasa.
Dia menyebut, saat ini, sebagian besar pengguna jasa penyeberangan cenderung lebih memilih untuk menyeberang pada malam hari. Padahal menurutnya, pada siang hari, pengguna jasa penyeberangan sepi.
“Pengguna jasa harus tahu bahwa siang longgar. Harus lebih paham memilih jadwal, jangan malam semua,” ungkapnya.
Oleh karena itu dia mengimbau para pengguna jasa lebih bijak dalam memilih jam keberangkatan dan menghindari calo untuk membeli tiket penyeberangan. Sebab dengan membeli tiket melalui calo banyak kerugian yang didapatkan. Lebih baik membeli tiket dari Ferizy.
“Ada biaya tambahan dari calo. Kalau nama beda dengan di tiket, beda plat nomor kendaraan dengan tiket, maka tidak dapat asuransi jika terjadi sesuatu,” ujarnya.
Advertisement