ASDP Ketapang Kampanye 'Say No To Calo', Penumpang Aman dan Nyaman
ASDP Ketapang, Banyuwangi, akan melakukan kampanye ‘Say No To Calo’. Kampanye ini dilakukan untuk memastikan area Pelabuhan steril dari orang yang tidak berkepentingan. Langkah ini untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna jasa penyeberangan. Sebab ASDP Ketapang sudah ditetapkan sebagai salah satu obyek nasional.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Syamsudin menyatakan, kampanye ‘Say No To Calo’ ini akan dilakukan secara bertahap. Menurutnya, dengan kebijakan ini, pengguna jasa akan mendapatkan kepastian keamanan dan kenyamanan saat masuk dan di dalam pelabuhan. Bahkan sampai mereka menyeberang ke Gilimanuk maupun dari Gilimanuk ke Ketapang.
“Lebih kepada bagaimana kita meningkatkan kenyamanan pengguna jasa,” tegasnya, Jumat, 5 Juli 2024.
Syamsudin menyebut, melalui program Say No To Calo ini, ASDP juga akan memastikan melakukan sterilisasi area Pelabuhan. Yakni dengan memastikan orang yang berada di dalam pelabuhan memang memiliki identitas yang jelas dan Petugas yang memang harusnya berada di dalam area pelabuhan.
“Jadi untuk pengguna jasa, ini lebih kepada kita meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa,” tegasnya lagi.
Program Say No To Calo ini juga untuk mendorong pengguna jasa membeli tiket di gerai-gerai resmi atau di aplikasi ferzy. Dia berharap saat program ini sudah diterapkan sepenuhnya, masyarakat sudah paham.
Kebijakan ini, menurutnya, membutuhkan dukungan dari semua pihak. Mulai Gapasdap, pengusaha kapal, stake holder terkait dari samping terutama dari Kepolisian, TNI, hingga sekuriti. Agar pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat bisa lebih baik lagi.
Syamsudin menegaskan, tahap awal akan dilakukan pemberitahuan dan sosialisasi. Pada saat pelaksanaannya nanti, kata Dia, yang tidak punya kepentingan tidak boleh ada di pelabuhan. Untuk itu dia mengimbau petugas kapal yang beraktivitas adi area Pelabuhan agar berseragam dan ada identitas.
“Jadi kami mudah mengidentifikasi siapa mereka dan dari perusahaan mana. Untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan pada pengguna jasa,” ujarnya.
Menurut Syamsudin, definisi calo adalah pihak yang menjual tiket penyeberangan dari gerai yang tidak resmi dengan harga yang jauh lebih tinggi. Dia pun berharap, masyarakat khususnya pengguna jasa penyeberangan lebih peduli lagi dalam merencanakan perjalanan mereka. Caranya, dengan membeli tiket di aplikasi dan gerai resmi.
“Itu kita dorong, kita sosialisasikan bersama-sama, harapannya semakin ke depan, semakin tahun, semakin tertib, tidak instan tapi butuh waktu dan ini berkelanjutan,” bebernya.
ASDP Ketapang juga akan menempatkan ruangan Information center (pusat informasi) di pintu masuk pelabuhan. Ini akan memudahkan calon pengguna jasa khususnya pejalan kaki dalam mendapatkan berbagai macam informasi.
“ASDP Ketapang ini sudah jadi obyek vital nasional, dan menjadi salah satu etalase Indonesia di mata internasional. Karena Pelabuhan Ketapang lebih banyak digunakan untuk wisata,” pungkas Syamsudin.