Asa Seniman Kediri di Tengah PPKM, Alih Profesi sampai Jual Alat
Pandemi menjadi masa sulit bagi para pelaku seni dan budaya di Kota Kediri. Mereka harus kehilangan mata pencaharian, yang selama ini bisa diandalkan dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Karena sepinya permintaan pertunjukan, mereka terpaksa harus menjual segala perabot kesenian yang dimiliki untuk menyambung kebutuhan hidup sehari hari.
Kondisi seperti ini dialami oleh salah satu pelaku kesenian karawitan di Kota Kediri. " Dia sebagai pelaku kesenian karawitan, alat musik tradisional gamelan sudah dijual. Kini tinggal beberapa ekor ayam yang dimiliki itu pun mau dijual juga. Sekarang beliau sedang sakit, dia hidup sebatang kara, nggak punya keluarga " ujar Dekky Susanto selaku ketua Sanggar Karawitan Manunggal Rasa Kediri ditemui Jumat 23 Juli 2021.
Alih Profesi Pekerja Seni
Meski pekerjaan sepi, sejumlah para pelaku seni karawitan tidak mau berputus asa dan berpangku tangan. Mereka lebih memilih untuk tetap bekerja meski harus beralih profesi. Pekerjaan yang mereka lakoni mulai dari tukang, kuli hingga pencari rumput. Semua dilakoni demi mendapatkan penghasilan guna pemenuhan kebutuhan hidup sehari hari.
"Banyak sekali para pengrawit yang beralih profesi, sebagai tukang, kuli dan pencari rumput. Rumputnya dijual kepada yang punya ternak sapi dan kambing, kalau nggak begitu ya tidak makan. Saya merasa prihatin," ungkapnya.
Lebih lanjut Dekky Susanto tidak mau menyebut identitas pemain musik karawitan yang dimaksud. "Yang jelas beliau warga Kediri," singkatnya. Ia berharap kepada pemerintah daerah agar memberi perhatian khusus kepada nasib para seniman, khususnya yang ada di Kediri saat ini.
Deky Susanto tidak memungkiri jika perhatian yang diberikan oleh pemda memang ada, namun dirasa masih kurang. "Untuk pelaku seni kami pernah mendapat apresiais seni dari provinsi tiap tahun tapi tidak banyak. Terus juga pernah memberikan pertunjukan virtual tapi sangat minin, karena memang mungkin terbatasnya anggaran daerah," katanya.
Namun Deky tetap berharap adanya bantuan dari pemerintah daerah. Berapapun bantuan yang ada, diharapkan bisa meringankan beban kebutuhan hidup pelaku seni di Kota Kediri. Sehingga tidak sampai tidak menjual alat kesenian mereka.
Sanggar Karawitan Manunggal Rasa Kediri menggelar latihan seminggu dua kali, tiap hari Selasa dan Rabu. Latihan berlangsung di Gedung Pendopo Kili Suci.
Bantuan dari Polres Kediri Kota
Sementara itu para pekerja seni Karawitan, mendapat bantuan sosial PPKM Darurat dari Polres Kediri Kota, Jumat 23 Juli 2021. Ada sekitar 100 paket beras dan mie instant yang diberikan.
Dalam keteranganya, Kapolres Kediri Kota AKBP Wahyudi mengungkapkan pelaku seni karawitan ini merupakan salah satu pekerja seni yang terdampak PPKM Darurat. Oleh sebab itu Polres Kediri Kota memberikan bantuan sosial kepada para pekerja seni karawitan ini.
"Kegiatan ini merupakan silahturahmi sekaligus pendistribusian bantuan sosial kepada para pekerja seni karawitan di Kota Kediri," kata AKBP Wahyudi.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres Kediri Kota juga melakukan audiensi dengan para pekerja seni karawitan. Para pekerja seni berharap pandemi Covid - 19 ini segera berakhir sehingga para pekerja seni dapat melakukan aktifitasnya kembali.