AS Ikut Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat Ukraina
Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB) akan bergabung dalam menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat milik Ukraina di Iran.
"NTSB telah menunjuk perwakilan terakreditasi untuk menyelidiki kecelakaan itu," kata NTSB seperti dikutip dari Antara, Jumat 10 Januari 2020.
Bergabungnya NTSB ini setelah pihaknya telah menerima "notifikasi resmi" dari Iran mengenai kecelakaan pesawat yang terjadi pada Rabu, 8 Januari 2020 lalu ini.
Sementara itu, sebelumnya, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menyebutkan pesawat Ukraina jatuh akibat tembakan rudal Iran. Trudeau menyebut memiliki banyak sumber intelijen yang menyebutkan bahwa pesawat itu ditembak sesaat setelah lepas landas dari Teheran, Iran.
Berbagai sumber yang dikutip dari AFP dan Associated Press, Jumat 10 Januari 2020 menyebutkan bahwa pesawat jenis Boeing 737-800 itu jatuh setelah terkena tembakan rudal darat ke udara (SAM) milik Iran.
"Kami memiliki informasi intelijen. Bukti mengindikasikan bahwa pesawat ditembak jatuh oleh rudal darat ke udara milik Iran," ujar Trudeau.
Meski begitu, Trudeau menyebut ada dugaan insiden penembakan ini tidak disengaja atau di luar kontrol.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mendukung pernyataan Trudeau. Menurut Johnson, serangkaian bukti-bukti menyebut adanya serangan rudal yang 'mungkin tidak sengaja'.
Hal yang sama diungkapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurut Trump, pesawat Ukraina terkena satu atau lebih dari rudal Iran sebelum akhirnya terjatuh di Teheran.
Sekadar diketahui, Pesawat Ukraina dengan nomor penerbangan PS752 jatuh ketika berangkat dari Teheran menuju ke Kota Kiev, Ukraina. Akibat kecelakaan ini, 167 penumpang dan 9 awak pesawat dipastikan tewas.