AS Cuci Tangan dari Kerja Sama Global Mencari Vaksin Covid
Amerika Serikat menyatakan tak akan ikut bekerjasama dengan dunia internasional, dalam menyiapkan dan mendistribusikan vaksin Covid-19. Penyebabnya, negara yang dipimpin Donald Trump itu tak ingin diatur oleh organisasi multilateral seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Amerika Serikat akan melanjutkan kerja sama dengan mitra internasional kami untuk mengalahkan virus, namun kami tak akan dihalangi oleh organisasi multilateral yang dipengaruhi oleh organisasi korup seperti WHO dan China," kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere, pada Selasa 1 Agustus 2020.
“Presiden tak akan membagi pengeluran lain, untuk menjamin vaksin baru memenuhi standar emas Administrasi Obat dan Makanan kami, dan telah melakukan tes mendalam dan mampu menyelamatkan nyawa,' lanjutnya.
Diketahui, Sedikitnya 150 negara bergabung dalam upaya menemukan vaksin Covid-19 dalam payung Fasilitas Akses Global untuk Vaksin Covid-19 (COVAX). Kerja sama menguntungkan yang didukung oleh WHO ini akan memberikan jaminan bagi penduduk negara anggota, untuk mendapatkan vaksin, jika telah ditemukan dan efektif.
Meski negara memutuskan bekerjasama mandiri dengan perusahaan swasta, keanggotaan COVAX, menurut WHO tetap menguntungkan, karena memberikan jaminan vaksin cadangan jika kerja sama bilateral dengan perusahaan swasta mengalami kendala.
Sementara, vaksin buatan Amerika Serikat sendiri, kini sedang menjalani tahap tiga uji coba klinis. Artinya vaksin milik Moderna telah mengantongi izin penggunaan terbatas, sebagai tahap terakhir sebelum turun ke pasar. Tahap terakhir ini melibatkan sekitar 30 ribu relawan, meski belum diketahui kapan tahap ini akan berakhir.
Selain itu, AstraZeneca, vaksin asal Inggris juga telah memasuki tahap uji coba akhir di Amerika Serikat. Ada pula vaksin gabungan antara Pfizer Inc, perusahaan asal Amerika Serikat, dan BioNTech, perusahaan asal Jerman. (Alj)
Advertisement