AS Bersedia Cabut Sanksi, Harapan Iran pada Biden
Presiden Iran Hassan Rouhani berjanji akan mengambil "setiap kesempatan" agar Amerika Serikat mau mencabut sanksi terhadap Teheran di masa pemerintahan baru.
Hal itu disampaikan Rouhani menyusul kekalahan Presiden Donald Trump dalam pemilihan presiden 3 November lalu oleh mantan Wakil Presiden Joe Biden.
"Tujuan kami adalah untuk menghilangkan tekanan sanksi dari pundak rakyat kami. Di mana pun peluang yang menguntungkan ini muncul, kami akan bertindak sesuai tanggung jawab kami. Tidak ada yang boleh melewatkan kesempatan apa pun," kata Rouhani dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi Iran pada Kamis 12 November 2020.
Rouhani mengatakan keamanan dan kepentingan nasional bukan lah menjadi masalah satu faksi saja dan partisan.
Selama empat tahun terakhir, relasi Iran dan AS di tangan Trump kian memburuk. Puncaknya adalah ketika AS mengerahkan serangan udara ke Irak dan menewaskan salah satu jenderal ternama Iran, Qasem Soleimani, pada 3 Januari lalu.
Trump memang terus menerapkan kebijakan keras terhadap Iran. Ia bahkan mengeluarkan AS dari perjanjian nuklir 2015 dengan Iran dan menerapkan kembali serangkaian sanksi terhadap negara Timur Tengah itu.
Berbeda dengan Trump, Biden menawarkan "jalan yang kredibel untuk kembali berdiplomasi" dengan AS.
Rouhani menerima pendekatan rekonsiliasi Biden selama kampanye. Namun, ia menegaskan bahwa Teheran juga siap menghadapi tantangan jika ternyata sanksi AS akan tetap berlaku.
"Mereka [AS] bisa memilih jalan baru. Dan jika mereka tidak mau, itu pilihan mereka," ujar Rouhani seperti dikutip AFP.