Arus Mudik Pelabuhan Gilimanuk, Naik Kapal Antre 2-6 Jam
Arus mudik dari Bali ke Jawa terus meningkat pada H-5 lebaran ini. Pemudik harus antre antara 2 sampai 6 jam untuk bisa naik ke kapal Penyeberangan dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali menuju Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.
Salah seorang pemudik asal Probolinggo, Fathur, 30 tahun, mengatakan, travel yang ditumpanginya tiba di sekitar pelabuhan Gilimanuk sekitar pukul 03.00 WITA. Kendaraan travel yang ditumpanginya baru bisa naik kapal sekitar pukul 09.00 WITA.
“Alhamdulillah ini sudah tiba di Ketapang, ingin segera sampai di rumah,” katanya, Jumat, 5 April 2024.
Dari beberapa pemudik yang naik kendaraan travel, rata-rata memang harus menunggu antara hingga 6 jam untuk bisa menyeberang. Berbeda dengan pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua. Mereka relative lebih cepat bisa menyeberang ke Jawa.
Seperti yang disampaikan Abdul, 35 tahun. Warga Jember ini mengaku antre sekitar dua jam di Pelabuhan Gilimanuk. Karena memang jumlah pengendara motor yang akan menyeberang ke Jawa cukup banyak jumlahnya.
“Kalau perjalanan dari Denpasar ke Gilimanuk relative lancar, ramai lancar,” ungkapnya.
Dikonfirmasi terpisah, General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Syamsudin menyatakan, sejak Jumat dinihari memang mulai terjadi peningkatan jumlah pemudik. Kendaraan roda dua masih mendominasi.
Meski demikian, Syamsudin mengaku belum bisa memastikan persentase kenaikan. Namun dia memperkirakan peningkatan kemungkinan masih di bawah 10 persen. Karena arus kendaraan pemudik relative masih mengalir.
“Mulai meningkat signifikan pagi jam 7-an, mungkin yang berangkat habis Shubuh,” katanya.
Dia menyebut, kemungkinan Jumat siang mulai terjadi kepadatan. Karena mungkin masih banyak pemudik dari Bali yang berangkat setelah Salat Jumat atau melaksanakan Salat Jumat di jalan.
Menurutnya, saat ini area parkir di dalam Pelabuhan Gilimanuk masih penuh dengan kendaraan yang akan menyeberang. Sehingga banyak kendaraan yang berada di luar area pelabuhan. Agar tidak menimbulkan penumpukan kendaraan dan kemacetan di jalan, kendaraan diarahkan ke jalan-jalan Desa di sekitar Pelabuhan.
“Memang sengaja dimasukkan ke gang-gang biar jalan utama kosong, memang sengaja dialihkan untuk menghindari penumpukan di jalan raya,” tegasnya.