Jelang Lebaran, Arus Mudik di Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi-Bali Terus Meningkat
Pada H-5 Lebaran, arus mudik di Pelabuhan ASDP Ketapang, Bayuwangi terus meningkat. Tidak hanya dari Bali ke Jawa tetapi juga sebaliknya dari Jawa menuju Bali. Mereka ingin merayakan hari Raya Idul Fitri bersama keluarga.
General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Ketapang, Yani Andriyanto mengatakan, arus mudik di lintas Ketapang-Gilimanuk terus meningkat setiap harinya. Baik dari Bali ke Jawa maupun dari Jawa ke Bali. "Kalau secara over all kendaraan naik 14 persen dibanding tahu lalu, dari Jawa ke Bali," jelasnya, Selasa, 25 Maret 2025.
Dari arah Bali ke Jawa, menurutnya peningkatan cukup drastis. Namun menurutnya, kondisi ini sesuai harapan. Sebab, ASDP Ketapang memang mengampanyekan untuk mudik lebih awal agar tidak menumpuk saat libur Nyepi yang bertepatan dengan puncak arus mudik.
"Dari kemarin saja, total kendaraan 16 ribu. Rata-rata harian peningkatannya dibanding tahun lalu di 54 persen. Ada positifnya, jadi pada saat mau Nyepi sudah agak melandai," terangnya.
Dia menyebut, para pemudik dari Bali kecenderungan berangkat pada malam hingga dini hari. Mereka memilih jam tersebut untuk menghindari panas di siang hari. "Padahal siang hari kosong, itu memang polanya untuk menghindari panas," ungkapnya.
Data produksi ASDP Ketapang Senin pukul 08.00 WIB hingga Selasa pukul 08.00 WIB, 24-25 Maret 2025 jumlah penumpang di Pelabuhan Ketapang tercatat 30.485 orang, roda dua 471 unit dan kendaraan kecil 1.940 unit. Di sisi Pelabuhan Gilimanuk jumlah penumpang 53.528 orang, kendaraan roda dua 9.531 unit dan kendaraan kecil 4.349 unit.
Yani menambahkan, hari ini kapal yang dioperasikan sebanyak 30 kapal dari total 54 kapal yang tersedia. Jika terjadi kepadatan, kapal perbantuan sudah siap ditambahkan. "Kalau memang padat bisa ditambahkan menjadi 32 kapal," tegasnya.
Salah seorang warga, Ade, 21 tahun, mengaku akan mudik ke Bali untuk merayakan Lebaran bersama dengan keluarganya. Perempuan asal Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali ini selama ini menempuh pendidikan di Jember. "Kuliah sudah libur, jadi ingin pulang untuk berlebaran bersama keluarga. Kalau mepet takutnya ramai," ujarnya.
Advertisement