Artjog Kembali Dengan Ramalan Seni Rupa Indonesia
Setelah Artjog 2023 berjalan di bulan Juni-Agustus lalu, akhir tahun ini festival seni rupa yang digarap oleh Heri Pemad Manajemen itu sudah mulai mensosialisasikan tema untuk tahun depan. Mengangkat tema yang sama “Motif” namun mengubah sub-tema yang hampir seirama–dalam pengucapannya–dari tema sebelumnya “Lamaran” menjadi “Ramalan.”
Euforia Artjog yang dalam beberapa tahun terakhir sangat terasa dan lekat di komplek dan bangunan tiga lantai Jogja National Museum itu sebenarnya belum hilang tahun ini. Karya-karya dan program yang ditampilkan selama dua bulan tersebut terkadang membayang-bayang pikiran saya, bahkan sedikit bertanya-tanya dan mengingat kejadian kala itu.
Tidak berhenti begitu saja sebagai festival seni rupa dan salah satu acara yang mampu menjadi pondasi seni rupa Indonesia, Artjog mencoba mengajak kita untuk lebih dalam lagi melihat kejadian-kejadian yang ada di sekitar kita dalam karya seni.
Artjog 2023 “Motif: Lamaran” telah mengajak kita bagaimana dalam kehidupan sehari-hari kita bertemu dengan berbagai macam bentuk kejadian dan menyambungya dengan ikatan yang akhirnya menjadi kebiasaan serta pengetahuan kita.
Tahun depan, Artjog membawa tema “Motif: Ramalan” yang notabene nya membawa kita untuk membaca kembali masa depan sesuai dengan perkembangan saat ini. Dalam sosialisasi Artjog 2024 “Motif: Ramalan”, Heri Pemad mengatakan tema ini menjadi salah satu tema yang aktual untuk era saat ini. Pengagas Artjog itu juga menambahkan “bukan hanya main kata-kata saja ya pak kurator”, ucapnya pada kurator Hendro Wiyanto ketika memberi sambutan.
Mungkin ini menjadi penekanan bahwa kata “Ramalan” bukan hanya permainan bahasa dalam tema Artjog saja namun juga memiliki makna dan konteks yang mendalam tentang apa yang ingin dibicarakan di Artjog tahun 2024.
Sosialisasi Artjog 2024 “Motif: Ramalan” ini diadakan di gedung Pendopo Ajiyasa komplek Jogja Nasional Museum, bekas komplek Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta (saat ini ISI Yogyakarta). Acara berlangsung siang hari dan dihadiri oleh berbagai macam kalangan baik seniman, peneliti, hingga mahasiswa.
Narasumber yang mengisi adalah Hendro Wiyanto (Kurator Artjog), Aminudin TH Siregar (Kurator & Kritikus seni), Dr Sri Margono (Sejarawan UGM), dan Bambang Toko Witjaksono (Board of Director Artjog). Bambang Toko memimpin jalannya sosialisasi sebagai in-house director dan moderator.
Artjog 2024 sendiri akan dilaksanakan pada 28 Juni - 27 Agustus 2024 di Jogja National Museum, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jadi, akan seperti apa ramalan-ramalan seniman dan pelaku-pelaku seni Indonesia atas masa depan seni rupa Indonesia? Mari kita tunggu.