Artis Minta Maaf dan Unjuk Rasa Bikin Omnibus Law Viral
Omnibus Law menjadi salah satu topik populer di Twitter pada Jumat 14 Agustus 2020. Sejumlah warganet mengunggah permintaan maaf musisi, influencer, dan juga artis yang sebelumnya sempat meramaikan lini masa, dengan menggunakan tanda pagar #Indonesia Butuh Kerja. Mereka dituding mendukung RUU Cipta Kerja yang sarat masalah, menggunakan tanda pagar tersebut.
Salah satu cuitan yang populer dibuat oleh akun @fullmoonfolks. Utasnya dibuat pertama kali pada 13 Agustus 2020 lalu.
Di dalam utasnya, ia meretweet cuitan para Influencer yang ramai-ramai meminta maaf lantaran telah membuat unggahan bertagar tersebut. Permintaan maaf terlihat disampaikan oleh akun @pergijauh milik Gofar Hilman, seorang konten kreatif yang mengawali karir sebagai presenter radio di ibu kota.
Kesalahan dari gue dan tim, kita tidak melakukan riset yang lebih dalam lagi sebelum dan sesudah menerima pekerjaan. Melalui tulisan ini, gue secara pribadi minta maaf, dan ke depannya gue dan tim akan lebih berhati-hati ketika menerima pekerjaan. Have a good day
— Gofar Hilman (@pergijauh) August 13, 2020
Selain itu, musisi Ardhito Pramono lewat akunnya @ardhitiprmn meminta maaf lantaran menerima pekerjaan kampanye dengan tanda pagar#IndonesiaButuhKerja. Meski menyatakan jika pekerjaanya tak menyinggung sama sekali tentang omnibus law, Ardhito menyatakan meminta maaf pada kelompok yang sedang berjuang menolak RUU Cipta Kerja.
Ia juga menyatakan akan mengembalikan pembayaran yang telah diterima untuk mengunggah tagar #IndonesiaButuhKerja, meski tak menyebutkan siapa pihak yang membayarnya.
Sejumlah artis yang mengunggah tagar serupa juga dituding mengkampanyekan dukungan atas RUU Cipta Kerja, di antaranya Yuotuber Grittte Agatha, artis Gading Martin, dan Inul Daratista.
Atas tudingan dan sikap sejumlah influencer itu, istana pun memberikan konfirmasi dan menolak tudingan tersebut. Dilansir dari CNN Tenaga Ahli Kedeputian Kantor Staf Presiden Donny Gahral Adian menyatakan jika tindakan para influencer dan artis itu bersumber dari spontanitas masing-masing. "Itu spontanitas. Tak ada arahan dari pemerintah,' kata Donny.
Selain itu, topik Omnibus Law juga banyak mencuitkan aksi penolakan RUU Cipta Kerja dalam bentuk unjuk rasa yang pecah di berbagai daerah, pada Jumat 14 Agustus 2020. Aksi menolak rancangan undang-undang sapu jagat itu muncul bersamaan dengan pidato kenegaraan yang dibuat oleh Presiden Joko Widodo.
Sejumlah warganet membagikan informasi mengapa RUU Cipta Kerja ini merugikan bagi buruh di Indonesia sekaligus membahayakan lingkungan. Seperti yang diunggah oleh akun @purplerebel. Ia mengunggah informasi dalam bentuk infografis yang mudah dipahami warganet.
Penolakan terhadap RUU Cipta Kerja Omnibus Law berbasiskan pasal-pasal yang ada di dalamnya. Merugikan siapapun kecuali kau bagian dari Oligarki. Ini beberapa pasal penindas itu. #JegalOmnibusLaw #JegalsampaiGagal #AtasiVirusCabutOmnibus pic.twitter.com/MZgeZoWjJQ
— DhyCat (@purplerebel) August 14, 2020
Advertisement