Artis Marcella Zalianty Suport Launching Calendar of Even Maluku
Artis cantik Marcella Zalianty memberikan dukungan untuk pariwisata Indonesia. Ini dibuktikannya dengan menghadiri launching Calendar of event Maluku.
Marcella tampak muncul di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta.
Menurut Marcella Zalianty, pariwisata Indonesia memiliki segalanya. Tak sedikit wisatawan luar negeri yang sangat takjub keanekaragaman hayati, budaya, dan kekayaan alam Indonesia. Bahkan tak sedikit yang akhirnya rela menghabiskan hidupnya di sini.
"Indonesia punya segalanya. Laut, pantai, alam dan seni budayanya luar biasa. Maluku salah satunya. Potensi ini harus dipromosikan secara maksimal. Strategi Bapak Arief Yahya mempromosikan pariwisata Indonesia secara digital sangat pas. Terbukti pariwisata Indonesia saat ini namanya makin bersinar," ujar Marcella Zalianty.
Selain media sosial, film juga juga merupakan cara yang efektif untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Ia mencontohkan Film Ada Apa Dengan Cinta yang mengambil setting di Yogyakarta.
Lokasi syuting film tersebut melejit di kunjungi wisatawan. Tentunya hal ini dapat ditiru oleh daerah lain di Indonesia. Sehingga ada simbiosis mutualisme antara pariwisata dan film.
“Fenomena berwisata ke tempat-tempat yang berada dalam film, bukanlah hal baru. Selama ini film terbukti menjadi promosi yang baik bagi pariwisata. Apalagi keindahan alam Indonesia seperti tidak ada habisnya,” tutur Ketua Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) itu.
Tidak perlu bersusah payah mencari set yang bagus untuk film. Kalau film yang akan di produksi mengangkat destinasi daerah, permudah perizinannya. Jadi sama-sama menguntungkan.
Ucapan istri pembalap nasional Ananda Mikola tersebut bukan angin kosong. Keindahan alam Indonesia telah banyak menggoda sineas dunia.
Bahkan, produsen film Hollywood ikut melirik Indonesia. Salah satunya melalui film 'Eat, Pray, Love' yang dibintangi Julia Roberts.
Setelah itu, satu persatu film Hollywood bermunculan syuting di Tanah Air. Seperti 'The Philosopher (After the Dark)' yang mempopulerkan Candi Prambanan. Dan ada juga 'Java Heat' di 2013 . Ada juga film Indonesia yang sukses di Hollywood seperti 'The Raid 2' yang mengangkat Benteng van Der Wijck Kebumen.
"Pariwisata Indonesia kini terbukti telah menjadi core ekonomi bangsa. Ini tentu sangat bagus. Pariwisata telah mengangkat ekonomi masyarakat. Maka selayaknya kami insan seni juga ikut berperan aktif mempromosikan pariwisata Indonesia lewat karya-karya kami. Semoga kedepan makin banyak potensi pariwisata daerah yang bisa di ekspose melalui film," ucap Marcella.
Menteri Pariwisata Arief Yahya pun tersenyum sumringah. Baginya, hubungan mesra film dan destinasi wisata Indonesia tidak akan pernah berhenti.
Pertama, Indonesia tidak pernah kehabisan destinasi indah untuk dijelajahi. Kedua, insan film tidak pernah kehabisan kreatifitas untuk menuangkan keindahan destinasi itu ke dalam film mereka. Dan yang pasti film selama ini selalu terbukti menjadi endorser yang baik bagi pariwisata.
"Thailand punya Pulau James Bond, gara-gara syuting filmnya di Koh Ping Ghan. New Zealand juga ngetop setelah film The Lord of the Rings, menggunakan lokasi di sana 2012-2014. Julia Robert dengan Eat, Pray, Love di Bali. Jadi daerah lain juga bisa merasakan yang sama. Berpromosi melalu film. Ini sangat menguntungkan satu sama lain," kata Menpar Arief Yahya. (*)